Fadjroel Rachman dan Ali Mochtar Ngabalin Dipecat Istana?

17 November 2020 09:40

GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut hanya ada 3 pihak yang bisa mewakili Istana untuk bicara. 

Refly pun lantas mempertanyakan tugas juru bicara Presiden Fadjroel Rachman sebagai perwakilan Istana.

BACA JUGA: Habib Rizieq Hanya Rakyat Biasa, Politikus NasDem Bongkar Ini 

"Bagaimana dengan Fadjroel Rachman juru bicara Presiden? Apakah sudah dipecat? atau sudah di non job-kan atau bagaimana?" tanya Refly dalam kanal YouTube-nya, Minggu (15/11).

Refly pun menyetujui pernyataan Moeldoko bahwa hanya Mensesneg, Menseskab, dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) yang bisa mewakili Istana untuk berbicara. 
Dirinya menilai ada kekacauan komunikasi Istana selama para perwakilannya tampil di hadapan publik dan media.

BACA JUGA: Takdir Jadi Bos, Hoki 5 Zodiak Bakal Cemerlang di Akhir Tahun

"Sebenarnya logikanya aneh, tapi saya senang dengan pernyataan Moeldoko tersebut. Karena menurut saya selama ini terjadi kekacauan dalam komunikasi Istana dan banyak sekali orang yang berbicara seolah-olah mewakili Istana, mewakili Presiden," ujar Refly.

Akan tetapi, Ia menyayangkan banyaknya perwakilan Istana yang dinilai bertindak melebihi kapasitas sehingga terkesan mencari panggung.

"Paling sering orang dari KSP berbicara tentang kebijakan presiden atau kebijakan Istana. Ini kurang tertib. Terkesan masing-masing orang ingin cari panggung," ungkap Refly.

BACA JUGA: Hoki dan Rezeki Nomplok, Keberuntungan 4 Zodiak Tak Terbendung

Ia juga menyoroti banyaknya jabatan yang ada di dalam Kantor Staf Presiden sehingga berkembang menjadi institusi yang terlalu gemuk. 

Refly juga menyebutkan bahwa jabatan dalam KSP banyak diisi oleh pihak-pihak yang berperan dalam membantu memenangkan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Saya membayangkan presiden baru barangkali berpikir akan membubarkan kantor karena kantor ini ibaratnya sangat Jokowi minded, betul-betul mengangkat orang-orang yang kemarin berjasa dalam proses pemilu," kata Refly.

Ia pun menyebut satu nama dari KSP yang menurutnya cukup fenomenal saat tampil di depan publik mewakili Istana.

"Yang paling fenomenal tentu Ngabalin ya. Bolak-balik ke sana ke mari mengatasnamakan sebagai ya memang Tenaga Ahli Deputi KSP. Tapi seolah-olah mengatasnamakan diri sebagai jubir presiden atau Istana," sebut Refly.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co