Awas! Hati-hati dengan Ngabalin, Fadjroel, Apalagi Ruhut Sitompul

18 November 2020 06:40

GenPI.co - Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menegaskan bahwa, hanya tiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana. 

Ketiga orang tersebut ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan dirinya sendiri.

BACA JUGA: Ade Armando Bongkar Ini, Habib Rizieq Nggak Level

Melihat hal tersebut, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, mengingatkan masyarakat agar hati-hati kepada tiga orang yang seolah-olah mengatasnamakan dari Istana Kepresidenan.

"Hati-hati mengutip narasumber Istana. Ternyata, cuma 3 orang yang boleh mengklaim urusan Istana: Moeldoko, Pramono Anung dan Pratikno," cuitnya dalam Twitter pribadinya, Minggu (15/11).

BACA JUGA: Fadjroel Rachman dan Ali Mochtar Ngabalin Dipecat Istana?

Menurutnya, berarti ada tiga orang yang tidak seharusnya dipercaya yaitu Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, dan kader PDI Perjuangan Ruhut Sitompul.

"Tidak termasuk Fadjroel, Ngabalin, apalagi @ruhutsitompul. Demikian arahan #KakakPembina," tulis Syahrial.

Di sisi lain, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut hanya ada 3 pihak yang bisa mewakili Istana untuk bicara. 

BACA JUGA: Takdir Kaya Raya, 4 Shio Panen Hoki dan Rezeki Minggu Ini

Ia pun lantas mempertanyakan tugas juru bicara Presiden Fadjroel Rachman sebagai perwakilan Istana.
 
"Bagaimana dengan Fadroel Rachman juru bicara Presiden? Apakah sudah dipecat? atau sudah di non job-kan atau bagaimana?" tanya Refly dalam kanal YouTube-nya, Minggu (15/11).

Ia juga menyoroti banyaknya jabatan yang ada di dalam Kantor Staf Presiden sehingga berkembang menjadi institusi yang terlalu gemuk. 

Refly juga menyebutkan bahwa jabatan dalam KSP banyak diisi oleh pihak-pihak yang berperan dalam membantu memenangkan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.
 
"Saya membayangkan presiden baru barangkali berpikir akan membubarkan kantor, karena kantor ini ibaratnya sangat Jokowi minded betul-betul mengangkat orang-orang yang kemarin berjasa dalam proses pemilu," beber Refly.
 
Ia pun menyebut satu nama dari KSP yang menurutnya cukup fenomenal saat tampil di depan publik mewakili Istana.
 
"Yang paling fenomenal tentu Ngabalin ya. Bolak-balik ke sana ke mari mengatasnamakan sebagai ya memang Tenaga Ahli Deputi KSP. Tapi seolah-olah mengatasnamakan diri sebagai jubir presiden atau Istana," ujar Refly.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co