GenPI.co - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahradi dicopot dari jabatannya usai terjadi pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan yang melibatkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Indonesia Police Watch (IPW) menilai pencopotan dua Kapolda terkait kerumunan massa di wilayah hukumnya dikarenakan Polri bersikap tidak bijaksana dan terkesan mendua dalam menjaga protokol kesehatan covid-19.
BACA JUGA: Ade Armando Bongkar Ini, Habib Rizieq Nggak Level
"Memang sejak berkembangnya pandemi covid-19, Polri sudah bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan," beber Ketua Presidium IPW, Neta S Pane saat dihubungi wartawan, Selasa (17/11).
"Padahal, Kapolri telah mengeluarkan ketentuan agar jajaran Polri bersikap tegas," tambahnya.
Menurut Neta, pencopotan dua Kapolda itu menjadi stimulus agar Polri bersikap arif dalam menanggapi pelanggaran protokol kesehatan di masyarakat.
BACA JUGA: Fadjroel Rachman dan Ali Mochtar Ngabalin Dipecat Istana?
Hal itu dilakukan agar tidak ada kecemburuan sosial yang muncul di masyarakat akibat tindakan polisi yang pilih kasih dalam melakukan penegakan hukum dalam situasi pandemi covid-19 saat ini.
"Dari kasus ini muncul opini di masyarakat bahwa polisi hanya berani pada masyarakat yang tidak punya pengaruh dan takut pada figur-figur yang berpengaruh," ungkap Neta.
BACA JUGA: Takdir Kaya Raya, 4 Shio Panen Hoki dan Rezeki Minggu Ini
Neta juga menilai bahwa, Nana dan Rudy tak mau mengambil risiko dengan bertindak tegas terhadap kegiatan-kegiatan yang digelar oleh pentolan FPI Rizieq Shihab sepulangnya ke Indonesia, Selasa (10/11).
"Dalam kasus Rizieq di mana massa dan pendukungnya cukup banyak. Padahal, apa yang dilakukan polisi itu bisa dinilai masyarakat sebagai tindakan tajam ke bawah, tumpul ke atas," jelas Neta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News