Mahfud MD Mendadak Main Ancam, Padahal Awalnya Meremehkan

21 November 2020 18:40

GenPI.co - Kehebohan politik tanah air akhir-akhir ini ternyata bisa dilihat jejak digitalnya melalui pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Semua orang pasti akan tertuju pandangannya pada Mahfud MD, karena mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) adalah penanggung jawab tertinggi negeri ini.

BACA JUGA: Presiden Harus Copot Kapolri, IPW Temukan Ini

Dalam jejak digital yang dihimpun GenPI.co, bahwa Mahfud MD menunjukkan perubahan gestur sebelum dan sesudah kepulangan Habib Rizieq Shihab pada, Selasa (10/11).

Di mana sebelum Habib Rizieq pulang, Senin (9/11), Mahfud MD membuat video yang mengingatkan aparat lebih tenang dalam menghadapi massa yang menyambut kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut. 

"Saya berharap aparat tidak usah berlebih-lebihan, ini masalah biasa saja. Ini hal reguler, hanya saja karena terjadi peningkatan eskalasi orang menjemput ya penjagaannya supaya ditingkatkan," jelas Mahfud MD.

BACA JUGA: Rocky Gerung Bongkar Kebobrokan Istana, Kasihan Moeldoko

"Tapi tidak usah berlebihan. Tidak boleh ada tindakan-tindakan represif, semua harus dikawal dengan baik sampai Habib Rizieq tiba di kediamannya dengan baik dan selamat," tambahnya.

Namun, satu minggu setelahnya, Senin (16/11), Mahfud MD menggelar konferensi pers di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 

Didampingi Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

BACA JUGA: 4 Zodiak Ketiban Hoki, Banjir Rezeki Bakal Tiada Henti

Kali ini Mahfud mengingatkan agar aparat bertindak tegas terkait kerumuman massa yang mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. 

Sebab, momen kepulangan Habib Rizieq memicu tiga kali kerumuman massa. Pertama di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Kedua di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11). Ketiga di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11). 

"Kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, pemerintah meminta untuk tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dipatuhi dengan baik," tegas Mahfud MD.

"Pemerintah juga akan memberikan sanksi kepada aparat keamanan yang tidak mampu bertindak tegas dalam memastikan terlaksananya protokol kesehatan covid-19," imbuhnya.

Dalam konferensi pers, Mahfud MD menyinggung Gubernur DKI Anies Baswedan, atas kerumuman yang terjadi di tiga provinsi. 

Menurut Mahfud MD, pemerintah pusat menyesalkan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi pada pelaksanaan pesta pernikahan dan peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat. 

"Pemerintah sebenarnya telah memperingatkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk meminta penyelenggara agar mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Mahfud MD mengatakan, penegakkan protokol kesehatan di Ibu Kota merupakan kewenangan Pemprov DKI. 

Dia kemudian memperingatkan para kepala daerah untuk melaksanakan penegakkan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing.

"Kepala daerah, pejabat publik, aparat, dan masyarakat di seluruh Indonesia bahwa pemerintah akan menindak tegas dan melakukan penegakkan hukum bila masih melakukan pengumpulan massa dalam jumlah besar," kata Mahfud MD.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co