GenPI.co - Panglima TNI Hadi Tjahjanto membeberkan fakta mengerikan tentang kondisi Indonesia pada saat ini.
Menurut Hadi, saat ini ada upaya adu domba yang dilakukan beberapa kelompok menggunakan media sosial (medsos).
BACA JUGA: Panglima TNI Sebut 2 Orang Ini Sangat Berbahaya, Waspada!
Ulah kelompok-kelompok itu membuat masyarakat terkotak-kotak, terpolarisasi, dan saling dibenturkan.
"Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," kata Hadi, Sabtu (21/11).
Dia menambahkan, kelompok-kelompok itu menggunakan bahasa yang provokatif di medsos.
Selain itu, isu yang dimainkan pun sangat sensitif. Menurut Hadi, kelompok-kelompok itu ingin membangkitkan emosi masyarakat.
BACA JUGA: Panglima TNI Tiba-Tiba Keluarkan Analisis Mengerikan, Simak!
Ketika emosi warga terbakar, tindakan anarkistis dan kerusuhan sosial pun tidak terelakkan.
"Langkah semacam itu merupakan propaganda untuk memecah belah. Dalam bahasa kerennya kita sebut sebagai politik identitas,” sambung Hadi.
Dia menambahkan, politik identitas itu sejatinya digunakan penjajah untuk mengadu domba.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Geng Solo Disikat, Palembang Hilang, Makassar Kuat
Namun, dalam beberapa waktu terakhir politik identitas juga marak digunakan.
“Sebab, dinilai mudah untuk menggerus kepercayaan masyarakat dan mudah untuk meraih dukungan," kata Hadi.
Pria berkumis lebat itu menambahkan, penggunaan medsos dengan tujuan propaganda juga tidak terlepas dari keinginan memisahkan diri dari Indonesia.
Aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, tetapi sudah berkembang.
Salah satunya ialah melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan medsos.
"Kelompok separatis memanfaatkan dunia maya untuk memengaruhi opini dunia guna memenangkan kepentingan kelompoknya,” ujar Hadi.
Menurut Hadi, kelompok separatis bertujuan mendapatkan dukungan internasional atas manuvernya.
BACA JUGA: Geng Solo Dipereteli, Ini Dia Kuda Hitam Calon Kapolri
Dia menjelaskan, aksi itu lebih efektif dibandingkan melakukan perlawanan dengan senjata terhadap pemerintahan yang sah.
"Apabila kita tidak mampu mengantisipasi adanya upaya separatisme di dunia maya ini, kita telah jauh tertinggal," kata Hadi. (tan/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News