GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai ada kode yang ingin disampaikan Istana Negara kepada Pertahanan Prabowo Subianto.
Rocky berkaca pada penangkapan yang dilakukan KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
BACA JUGA: Calon Kapolri: 2 Kader Idham Azis Sangat Kuat, Nih Namanya
Edhy sendiri merupakan tangan kanan Prabowo selaku ketua umum Partai Gerindra.
Rocky tidak menampik anggapan bahwa Istana tak lagi membutuhkan Prabowo.
Menurut Rocky, dugaan muncul setelah Prabowo pulang dari Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.
“Tiba-tiba Luhut juga ada di AS,” kata Rocky sebagaimana dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Jumat (27/11).
Pria berkacamata tersebut menambahkan, hal itu membuat publik menjadi bertanya-tanya.
“Orang menduga-duga apakah Luhut ingin mengecek apa yang dilakukan Prabowo di AS," kata Rocky.
Dia menjelaskan, setelah itu muncul spekulasi baru tentang kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Menurut Rocky, hal tersebut dikaitkan dengan perubahan makro politik global.
"Turunannya ialah permainan politik Istana,” sambung Rocky.
BACA JUGA: Calon Kapolri: 2 Jenderal Top Bakal Bersaing Sengit, Ini Namanya
Rocky menduga Istana mulai memasang jangkar agar kapal tidak goyang dan atau sengaja memutus rantai.
“Tujuannya agar terlihat mana yang sebetulnya bisa dipertahankan Jokowi dan mana yang tidak berhak di Istana," kata Rocky. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News