Gubernur Lemhannas: Harus Ada yang Berani Lawan Habib Rizieq

29 November 2020 18:20

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun merespons pernyataan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang mengatakan bahwa harus ada yang berani melawan Habib Rizieq Shihab.

"Pernyataan dari Gubernur Lemhannas Agus Widjojo, menurut saya pernyataan tersebut harus kita garis bawahi," kata Refly Harun, Senin (23/11).

BACA JUGA: Istana Sukses Singkirkan Din Syamsuddin dari MUI, Ngeri!

Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun mengatakan bahwa hal pertama yang harus digaris bawahi adalah secara politik harus ada yang berani menghadapi FPI, kedua tindakan yang dilakukan oleh Pangdam Jaya bukan kewenangannya. 

Menurut Refly, pernyataan Agus Widjojo tersebut berarti mengakui tindakan tersebut di luar kewenangan.

"Artinya kalau di luar kewenangan kan bisa dikatakan tindakan yang ilegal, karena dalam hukum administrasi negara tindakan itu kalau kita punya kewenangan,"beber Refly.

BACA JUGA: Istana Bergejolak, Jokowi Harus Waspada Orang-orang Ini

Refly mengatakan bahwa tindakan Dudung ilegal, karena ia tidak berwenang. 
Terlebih lagi, Mayjen Dudung menganggap apa yang dilakukannya benar sehingga ia menganggap bahwa mencopot baliho tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

"Pangdam kok tiba-tiba menjadi copot-mencopot baliho Habib Rizieq jadi seperti harga mati ya?" ujar Refly.

Ia juga mengatakan bahwa bukan hal yang aneh jika muncul spekulasi, tindakan Mayjen Dudung kemungkinan ada yang memerintahkannya. 

BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Sentil Panglima TNI, Jokowi Tak Berkutik

Refly pun mengaku mendapatkan WA dari mantan Jenderal yang tidak bisa disebutkan namanya. 

Koleganya tersebut merasa bahwa apa yang dilakukan Dudung tidak mungkin kalau tidak ada orang yang memerintahkan. 

"Saya belum tahu persis arahannya ke mana. Karena aneh Pangdam kok segitu nalarnya, zaman saya itu tidak masuk akal, ini pasti ada skenario," kata Refly sambil mengutip percakapan WhatsApp koleganya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co