Mendadak Jubir FPI Munarman Mengaku Ini, Bikin Melongo

02 Desember 2020 07:40

GenPI.co - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan bahwa FPI memainkan peran politik nasional dan memiliki misi politik. Maka dari itu, FPI bukan sekadar organisasi masyarakat biasa.

Dalam video wawancara di kanal YouTube Akbar Faizal seperti yang dikutip GenPI.co, Senin (30/11). Munarman menggarisbawahi bahwa FPI terjun ke dunia politik yang non-kekuasaan.

BACA JUGAPermainan Politik Istana Top, Habib Rizieq Jadi Kelabakan 

Politik non-kekuasaan, menurut Munarman, tidak digunakan untuk meraih simpati dan mendapatkan kursi di pemerintahan.

Maksud politik non-kekuasaan yang disebutkan olehnya adalah FPI terlibat dalam politik di luar pemerintahan.

Munarman mencontohkan keterlibatan FPI dalam politik non-kekuasaan di Pemilihan Presiden 2019. Saat itu, FPI menawarkan beberapa program ke pasangan calon Prabowo dan Sandiaga Uno.

BACA JUGAHabib Rizieq Diobok-obok Polisi, Kelemahannya...

"Itu bukan untuk meraih simpati dan mendapatkan kursi, tapi kami menawarkan program ke salah satu pasangan, seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan konteks politik 2019," jelasnya.

Sementara itu, Munarman menjelaskan bahwa dakwah merupakan salah satu dari bagian program kerja FPI.

Program kerja FPI lainnya adalah pemberian bantuan kemanusiaan dengan memanfaatkan lembaga kemanusiaan yang dimiliki organisasi tersebut.

BACA JUGA: Desember 3 Zodiak Bakal Banjir Rezeki, Siap-Siap Kaya

"Dakwah ini juga kami bagi lagi. Ada dakwah bil lisan yang berisikan ceramah dan ilmu agama. Lalu, ada dakwah bil haal yaitu bantuan kemanusiaan, kami punya lembaga kemanusiaan," ujar Munarman.

Munarman juga mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia mengaku bukan merupakan orang suci, sehingga tidak mau terjerumus masuk ke dalam partai politik. 

Bahkan Munarman secara pribadi juga pernah ditawari untuk menjadi anggota legislatif, tetapi ia menolak mentah-mentah.

"Ada beda kultur. Setiap pemilu sejak tahun 2009 saya ini ditawarin jadi caleg tapi nggak pernah ambil." tegas Munarman.

Dirinya berpandangan, masuk dalam partai politik akan menggoyahkan idealismenya sebagai tokoh umat muslim di Indonesia dalam memperjuangkan aspirasi umat.

"Pengertiannya, godaannya lebih besar dibandingkan politik yang saya lakukan sekarang. Itu yang saya takut karena saya enggak beriman tinggi. Daripada tergelincir, lebih baik tidak memilih itu," jelas Munarman.

Begitu pula dengan FPI yang tidak mau terjerumus pada perpolitikan di legislatif Indonesia. FPI memutuskan menjadi organisasi massa dan tidak melangkah menjadi partai politik.

"Maka dari itu FPI tidak memilih itu menjadi parpol. FPI sedang menjaga dirinya supaya tidak tergelincir karena memang kami bukan orang-orang suci," kata Munarman.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co