Calon Kapolri: Jenderal Andalan Jokowi Bisa Rontok Kena Ini

02 Desember 2020 08:15

GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan blak-blakan merespons penyebutan nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo oleh mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte.

Edi Hasibuan mengatakan bahwa penyebutan nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo tidak rasional dan menyesatkan.

BACA JUGA: Permainan Politik Istana Top, Habib Rizieq Jadi Kelabakan 

Nama Sigit Prabowo disebut oleh Napoleon dalam sidang perkara dugaan suap terkait pengurusan penghapusan nama Djoko Soegiarto Tjandra (Djoko Tjandra) dari daftar red notice Polri, Selasa (24/11).

Napoleon Bonaparte saat itu bersaksi untuk terdakwa Tommy Sumardi.

"Saya kira pengakuan itu menyesatkan dan sangat diragukan. NB (Napoleon Bonaparte) menyatakan TS (Tommy Sumardi) dapat restu dari Kabareskrim. Sedangkan, TS sendiri tidak pernah mengaku dapat restu," beber Edi dalam keterangannya, Jumat (27/11).

BACA JUGA: Habib Rizieq Diobok-obok Polisi, Kelemahannya...

Pakar hukum pidana Universitas Bhayangkara Jakarta ini kemudian meminta agar semua pihak dapat menyikapi dengan bijak pernyataan Napoleon Bonaparte.

Edi menilai pernyataan Napoleon Bonaparte cenderung politis, mengingat Kabareskrim adalah salah satu calon Kapolri yang berpeluang menggantikan Jenderal Idham Azis.

"Kami melihat isu Djoko Tjandra sengaja digoreng untuk menurunkan elektabilitas," tegas pemerhati kepolisian ini.

BACA JUGA: Desember 3 Zodiak Bakal Banjir Rezeki, Siap-Siap Kaya

Edi melihat bahwa komitmen Kabareskrim sangat jelas dan tegas dalam kasus Djoko Tjandra.

"Kabareskrim berani memproses oknum perwira tinggi polri yang masih aktif. Kami melihat ini sungguh suatu nyali yang besar," kata Edi.

Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo merupakan Perwira lulusan Akademi Kepolisian 1991 itu diketahui dekat dengan Presiden Jokowi. Kedekatan itu diperkuat saat Listyo bertugas sebagai ajudan presiden.

Melalui tes yang berlangsung dua kali. Listyo menjadi ajudan paling senior karena ajudan lain berasal dari TNI angkatan 1993, sedangkan Listyo angkatan 1991.

Berselang dua tahun menyandang tugas sebagai ajudan presiden, Listyo dipromosikan menjadi Kepala Polda Banten. 

Saat menjadi Kapolda Banten, hubungan Listyo dan Jokowi masih tampil hangat. Dalam sebuah kesempatan, Listyo membawa para ulama Banten bertemu dengan Presiden RI.

Saat ini Listyo merupakan Jenderal yang digadang-gadang akan menjadi pengganti Kapolri Idham Azis.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co