GenPI.co - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, mengtakan praktik politik dinasti pada gelaran Pilkada 2020 menimbulkan kesan busuknya demokratisasi di Indonesia.
"Sebetulnya ini sesuatu yang dari awalnya busuk ya. Busuknya begini, niat kita untuk mereformasi itu melawan KKN termasuk politik dinasti," ujar Mardani dalam keterangannya, Sabtu (5/12).
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Mentertawakan Gatot Nurmantyo
Politikus PKS itu mengatakan sedari awal cita-cita reformasi untuk menghapuskan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) jadi terjegal karena praktek politik dinasti.
Mardani menuturkan, menyoal politik dinasti ini selalu saja beberapa pihak berpandangan seolah-olah politik dinasti tidak ada yang salah kok.
Menurut Mardani, memang benar ketika prosesnya diikuti secara betul alias tidak instan.
"Karena itu di UU Pilkada atau UU Pemilu nanti pun bagi mereka yang mau mencalonkan diri baik Pileg, Pilkada, mesti ikut anggota partai politik satu atau dua tahun sebelumnya. Sehingga tidak ada yang instan ya," tegasnya.
Mardani pun menyinggung anak dan menantu Jokowi yang maju dalam Pilkada Solo dan Medan.
BACA JUGA: KPK Tangkap Pejabat Kemensos Terkait Bansos Covid-19
"Ada banyak calon dari dalam partai politik tapi harus tersingkir karena ada t putra mahkota, menantu mahkota masuk ya. Dan itu sangat tidak sehat," kata Mardani Ali Sera. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News