Investigasi Wartawan di KM 50 Sangat Mengejutkan, Polisi Terpojok

15 Desember 2020 07:40

GenPI.co - Tragedi KM 50 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) di tangan Polisi menjadi perhatian dunia.

Salah satu yang disorot saat ini adalah hasil investigasi dari beberapa pihak yang saling bertolak belakang. Versi Polisi dan FPI sangat jauh berbeda.

BACA JUGA: Din Syamsuddin Bongkar Fakta Mengejutkan, Istana Makin Tersudut

Namun, investigasi dari pihak independen seperti Komnas HAM dan pers diharapkan bisa menguak tragedi yang membuat gusar masyarakat.

Salah satu investigasi dilakukan oleh wartawan senior Forum News Network (FNN) Edy Mulyadi, hasilnya pun ternyata bertolak belakang dengan rilis yang telah diungkapkan Kapolda Metro Jaya.

Dalam penelusuran Edy Mulyadi, ia menyambangi lokasi penembakan di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

BACA JUGA: Pakar Hukum Top Bongkar Fakta Mengejutkan, Jokowi Makin Tersudut

Dalam kanal YouTube Refly Harun, Edy Mulyadi terlihat mewancarai beberapa saksi mata yang diduga melihat langsung insiden penembakan tersebut. 

Menurut Edy, saksi mengatakan bahwa tidak ada baku tembak di lokasi tersebut. Saksi tersebut, menurut Edy mengatakan bahwa mereka hanya mendengar dua kali suara tembakan yang dilakukan oleh aparat.

"Ada satu mobil dipalang dan di situ polisi banyak banget. Bahkan, kata dia (saksi), sejak sore jam 6 itu sudah banyak polisi. Saya tanya berapa mobil? Mobilnya 10 lebih dan tiga di antaranya mobil resmi patroli," beber Edy Mulyadi Sabtu, (12/12).

BACA JUGA: Skenario Ini Bikin FPI Porak-Poranda, Kapolda Metro Jaya Bahaya

Edy juga mengatakan bahwa laskar FPI tidak membawa senjata api. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah laskar FPI membawa senjata tajam, seperti samurai. 

Dalam video itu juga Edy menjelaskan bahwa saksi melihat belasan mobil mengepung salah satu mobil yang diduga milik laskar FPI.

"Jadi, kalau polisi mengatakan ada baku tembak, tembak-menembak, sekali lagi si saksi mata tadi yang tidak ingin ditampilkan nama apalagi wajahnya, mengatakan cuma dua kali. Tidak ada tembak-menembak," ungkap Edy Mulyadi.

Berdasarkan keterangan saksi mata, Edy menjelaskan yang menembak adalah polisi dengan menggunakan senjata laras panjang dan dua orang langsung tewas di tempat. 

Edy menyebut, saksi juga melihat polisi menembak ban mobil depan bagian kiri sehingga kempis. Tujuannya agar mobil tidak kabur. Tak lama setelah dua orang ditembak, mobil ambulans datang mengangkut jenazah korban.

"Dan saksi mengatakan bahwa. Orang yang di dalam mobil sama sekali tidak membawa senjata karena tidak melakukan tembakan balasan. Dua mayat dibawa keluar, digotong, dibawa pergi ambulans," jelas Edy.

"Empat orang lagi masih hidup, satu terpincang-pincang kakinya itu dipindahkan ke mobil lain, dibawa pergi entah ke mana," tambahnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co