Pakar Hukum Top Bongkar Fakta Ini, Musuh Istana Tak Tersentuh

21 Desember 2020 08:20

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun terheran-heran dan mempertanyakan apa yang salah dengan negeri ini, tentang pemanggilan Sekjen HRS Center Haikal Hassan oleh Polisi terkait mimpinya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. 

Menurutnya, perkubuan politik melakukan hal yang tidak masuk akal seperti melaporkan mimpi.

BACA JUGA: Ngeri! Skenario Jokowi dan Prabowo Bisa Bikin Dunia Tercengang

"Berat republik ini kalau kita ingin menjaga demokrasinya. Bahkan orang-orang partai sendiri bersikap hal yang menakutkan bagi demokrasi, yaitu lapor-melapor. Ternyata menang ada aktivis-aktivis yang kerjanya melapor, patrolinya di dunia maya lalu melaporkan," jelas Refly, Kamis (17/12).

Dalam Channel YouTube-nya, Refly Harun pun mengaku heran dengan negara yang diakui demokratis, namun kerap melayani hal-hal yang tidak penting seperti melaporkan mimpi tersebut. 

Menurut Refly seharusnya negara berkonsentrasi pada kejahatan yang nyata.

BACA JUGA: Besok 5 Zodiak Mulai Bergelimang Hoki dan Rezeki Akhir Tahun

"Kadang saya heran ya, negara ini kan negara demokratis, negara harusnya tidak melayani hal-hal yang seperti ini. Kenapa? Karena kita harus berkonsentrasi pada kejahatan-kejahatan yang nyata," bebernya.

Menurut Refly seharusnya negara bermusuhan dengan korupsi. Sebab, hingga saat ini Refly menganggap bahwa korupsi belum bisa ditundukkan oleh pemerintah. 

Mengingat ada empat menteri Presiden Joko Widodo yang terciduk karena melakukan tindak pidana korupsi.

"Musuh besar kita yang sampai sekarang tidak bisa ditundukkan dan tidak ada pemerintah yang berhasil menundukannya adalah korupsi. Tidak usah kita bicara buktinya, buktinya banyak sekali. Terbukti misalnya, empat menteri Jokowi terciduk karena melakukan tindak pidana korupsi," jelasnya.

Refly juga mengingatkan bahwa jangan sampai penjara dipenuhi dengan orang-orang yang kritis dan berbeda pendapat. 

Menurutnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq juga tidak patut dipenjarakan karena ia bukan kriminal yang berbuat tindak pidana berat.

"Jangan sampai penjara itu dipenuhi dengan orang-orang kritis, dengan orang-orang yang hanya berbeda pendapat," kata Refly.

"Penahanan Habib Rizieq saja menurut saya tidak perlu, tidak penting. Dia bukan seorang kriminal, bukan orang yang berbuat tindak pidana berat," bebernya.

Refly Harun mengatakan, bahwa Habib Rizieq berbahaya bagi pemerintah sebagai oposisi, namun hal itu sah dalam demokrasi untuk menjadi oposisi. 

"Baik di dalam sistem atau parlemen, maupun oposisi di luar sistem. Apa yang dilakukan Habib Rizieq dan FPI-nya itu beroposisi di luar sistem," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co