GenPI.co - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu blak-blakan, partainya berniat mengusung calon presiden atau wakil presiden 2024 dari kadernya sendiri.
Ahmad Syaikhu menambahkan, target partainya pada Pilpres 2024 itu bersamaan dengan target perolehan 15 persen suara dari Pemilihan Legislatif 2024.
BACA JUGA: 3 Menteri Lulusan Amerika Guncang Kabinet Jokowi, Bikin Melongo
"Kami akan pegang bahwa target 15 persen (pileg) dengan target kedua, yaitu mengusung kader (sendiri) sebagai capres dan cawapres. Tentu ini amanah Munas ya," kata Syaikhu usai Muswil V PKS secara virtual pada Minggu (27/12).
Melihat hal tersebut, Peneliti Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai langkah berani PKS itu sebagai sinyal genderang perang menuju 2024 sudah mulai ditabuh.
"Ini langkah strategis PKS untuk memastikan proses politik menjelang 2024, sejak sekarang boleh mulai ditabuh," kata Lucius Karus kepada GenPI.co pada Senin (28/12).
BACA JUGA: Mimpi Jadi Kenyataan, 3 Zodiak Siap-Siap Bergelimang Harta
Lucius mengatakan, mimpi PKS untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden dari kader sendiri, mestinya dapat pula ditiru oleh partai politik lain.
Menurut Lucius, PKS seperti sedang menyentil partai politik lain yang masih diam, sembari menunggu adanya proyek koalisi dengan yang lain.
"Kalau partai hanya nunggu koalisi dengan parpol lain mah, mending bubarin saja partainya. Punya partai tapi tak punya ambisi," jelas Lucius.
Kendati begitu, target PKS tersebut sepertinya akan mendapat hambatan yang cukup berat.
Hal itu lantaran, sistem pencalonan presiden di Indonesia masih mengacu kepada besaran presidential threshold.
Hambatan presidential threshold sebesar 20 persen suara nasional atau 25 perolehan kursi parlemen belum mampu dipenuhi PKS.
Diketahui, pada Pemilu 2019 lalu suara dari PKS hanya berada di angka 8,21 persen. Itu berarti PKS masih butuh partai lain untuk melengkapi sisa suara yang ada.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News