Politikus Top Bongkar Fakta Intelijen Jerman Incar Kasus FPI

30 Desember 2020 07:50

GenPI.co - Anggota Komisi I DPR RI M. Farhan blak-blakan membongkar sosok wanita bule yang datang ke markas Front Pembela Islam (FPI) saat Habib Rizieq Shihab dipenjara.

Sosok tersebut ternyata seorang mata-mata atau staf intelijen Jerman. Ia mengklaim mendapatkan data valid, bahwa perempuan itu tercatat di Bundesnachrichtendienst (BND), sebuah lembaga intelijen Jerman.

BACA JUGA: Politikus Top PDIP Bongkar Fakta Pesantren FPI, Mengejutkan

"Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, ini nama perempuannya Suzanhol dia bukan pula pegawai pemerintah tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman. Dia tercatat sebagai pegawai di BND. BND itu Badan Intelijen Jerman," kata Farhan, Minggu (27/12).

Farhan menduga perwakilan Kedubes Jerman tersebut bukan merupakan diplomat. Sebab, permintaan persona non grata terhadap perempuan yang bersangkutan tidak dipenuhi oleh Kedubes Jerman. 

Ia juga mengatakan bahwa pihak Jerman hanya sebatas memulangkan yang bersangkutan ke negara asal.

BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Curiga Langkah JK, Mengerikan!

"Kita minta sudah persona non grata. Tidak dijalankan persona non grata-nya. Ternyata dia memang tidak bisa di-persona non grata karena dia bukan diplomat," beber Farhan.

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin juga mengaku menyesalkan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman yang sempat mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Jalan Petamburan, Jakarta Pusat.

Hasanuddin menilai, seharusnya Jerman menghormati dan beretika dalam hubungan diplomasi dengan Indonesia. Ia pun menuntut Kemlu untuk protes kepada pihak Jerman.

"Kedubes Jerman semestinya tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri. Karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mesti melayangkan protes keras terhadap Jerman. Itu etika berdiplomasi secara sopan dan beretika," jelas Hasanuddin, Senin (21/12).

Hasanuddin mengapresiasi sikap Kemlu RI yang gesit memanggil Kepala Perwakilan Kedubes Jerman di Jakarta dan meminta klarifikasi atas tindakannya tersebut. 
Menurutnya, Kemlu RI juga harus menuntut Kedubes Jerman untuk memberikan pernyataan resmi kepada publik.

"Kedubes Jerman sudah menjelaskan tidak ada dukungan terhadap ormas tertentu dan berkomitmen untuk bersama melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian," jelasnya.

"Namun harus ditekankan, tindakan Kedubes itu harus dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Jangan sampai ada udang di balik batu," imbuhnya.

Diketahui, perwakilan Kedubes Jerman sebelumnya mendatangi Sekretariat DPP FPI di Petamburan, Jakarta Pusat pada Kamis (17/12/2020) lalu. 

Kedatangan perwakilan Kedubes Jerman tersebut diberitakan dalam rangka silaturahmi. Kedubes Jerman pun sudah meminta maaf terkait hal itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co