GenPI.co - Inisiator Partai Ummat Amien Rais menyebut istilah lonceng kematian dalam tayangan video terbaru di kanal YouTube, pada Minggu (3/1).
Istilah itu merujuk pada tindakan pemerintah terhadap Front Pembela Islam (FPI) khususnya mengenai 6 laskarnya yang tertembak mati dalam insiden dengan polisi, 7 Desember 2020 silam.
BACA JUGA: Pesan Tegas Ketua PB NU Soal Pembubaran FPI, Rizieq Harus Simak!
Dalam video itu, Amien mendorong dibentuknya tim gabungan pencari fakta (TGPF) dari rakyat terkait kasus tersebut.
Hal tersebut agar pengusutanya itu turut menguap bersama dengan dibubarkanya FPI berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) enam pejabat tinggi yaitu tiga menteri dan tiga pimpinan lembaga tinggi.
"Nah saya mengharapkan, para kuasa hukum FPI dan kita semua yang masih punya sedikit kemauan dan daya juang, mari kita buat TGPF sendiri," ajak mantan Ketua MPR ini. .
Hasil temuan TGPF itu kemudian dibuatkan narasi yang baik dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Indonesia dan Arab dan dibuka di depan rakyat Indonesia dan dunia internasional.
"Jangan sampai kasus kematian enam laskar FPI tenggelam begitu saja. Apalagi Pak Lurah (Presiden Joko Widodo) kan tidak mau bentuk TGPF," beber dia.
Menurutnya, oleh TGPF yang digalang dari kekuatan rakyat, kasus kematian laskar FPI harus terus dikawal sehingga ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah.
BACA JUGA: Ngeri, Begini Sikap Munarman FPI Terhadap Maklumat Kapolri
Menurut Amien yang pernah menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah ini, jika kasus penanganan kamatian laskar FPI sampai lewat, akan berdampak buruk bagi masa depan bangsa.
"Nanti rezim tangannya gatal untuk membabat setiap yang tidak disetujui (yang berseberangan dengan pemerintah). Bagi oposisi ini adalah lonceng kematian," pungkas Amien Rais. (JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News