Isu Motif Politik di balik Blusukan Risma, Pakar Ungkap Fakta Ini

GenPI.co - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini menemukan seorang di Jakarta belakang menjadi isu panas. Banyak orang menganggap hal ini bagian dari strategi PDIP untuk Pilgub 2022 atau Pilpres 2024. 

Menanggapi isu ini, Politikus PPP Arsul Sanim mengatakan kegiatan ini bisa mengarah ke persiapan pilgub. Namun, tidak bertujuan untuk menjegal pihak lain.

BACA JUGA: Mensos Risma Kena Skakmat, Aksi Blusukan Jadi Senjata Makan Tuan

"Begini, saya melihat itu bukan dikesankan adu politik, melainkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2022 atau Pilpres 2024. Itu memang berkembang di medsos, saya ikuti juga," kata Arsul, Kamis (7/1).

Sebelumnya, isu terkait tunawisma ini dinilai sejumlah pihak ada aroma persaingan antara Anies dan Risma. Hal ini dimulai dengan adanya perbedaan penanganan antara pihak Kementerian Sosial dengan Pemprov DKI Jakarta. 

Polemik ini bermula ketika Menteri Sosial Risma blusukan di sejumlah titik. Salah satunya di Sudirman-Thamrin-Pasar Baru, Senin (4/1).

Saat menjalankan tugasnya, Risma bertemu satu gelandangan bernama Kastubi di kawasan elite DKI Jakarta. Pria paruh baya itu tidur beralaskan kardus. Lantas Risma menghampiri dan mengatakan hal yang dianggap kontroversial. 

"Bapak ikut saya ya. Nanti, saya kasih tempat tinggal biar bapak tidak kehujanan, ya. Nanti ada yang jemput, ya, tapi bukan Satpol PP. Namun, bapak jangan kemana-mana," ujar Risma.

Terkait temuan tersebut, Pemprov DKI Jakarta memberikan apresiasi tetapi mempertanyakannya. Sebab, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum pernah mendengar ada tunawisma di daerah Thamrin. 

BACA JUGA: PSI Pasang Badan Mati-matian Buat Mensos Risma

"Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujar Riza, Rabu (6/1).

Kemudian, Riza mengatakan pihaknya telah memerintahkan jajaran untuk mengecek temuan Risma tersebut. Meski demikian, Riza mengaku ada tunawisma di wilayah lain di Ibu Kota. (*)