3 Kelompok Berbahaya Ini Tolak Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit

17 Januari 2021 03:40

GenPI.co - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengingatkan Komjen Listyo Sigit Prabowo agar berhati-hati jika resmi menjadi Kapolri.

Pengamat Intelijen Ridlwan Habib langsung membeber hal mengejutkan atas terpilihnya Kabareskrim ini untuk menggantikan Kapolri Idham Azis yang akan pensiun.

BACA JUGA: Politikus Top PDIP Bongkar Hal Mengejutkan, Jokowi Ketar-Ketir

Ridlwan Habib blak-blakan mengatakan bahwa penolakan terhadap Komjen Listyo Sigit dilakukan oleh 3 kelompok.

"Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka," ungkap Ridlwan Habib pada wartawan, Sabtu (16/1).

Menurut Direktur The Indonesia Intelligence Institute ini, kelompok pertama merupakan mereka yang takut dengan rekam jejak bersih Komjen Listyo Sigit. 

"Ada yang khawatir kalau Pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track recordnya lurus dan tanpa kompromi," beber Ridlwan Habib.

BACA JUGA: Profesor Top Bongkar Fakta Mengerikan, SBY Dibikin Rontok

Bahaya kelompok pertama ini, menurut Ridlwan, Habib adalah diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk memengaruhi opini masyarakat.

Sementara itu, kelompok kedua yang menolak Komjen Listyo Sigit adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.

"Walaupun Pak Sigit nonmuslim, beliau sangat dekat dengan tokoh tokoh Islam maupun agama lainnya," ungkap Ridlwan Habib.

BACA JUGA: Akhir Januari 3 Zodiak Bakal Dihantam Rezeki Nomplok

Menurut Ridlwan Habib, kelompok intoleran ini berupaya memengaruhi opini di media sosial. 

"Mereka memakai akun anonim di Twitter dan Facebook," kata Ridlwan Habib.

Paling berbahaya adalah kelompok ketiga, mereka anti terhadap pencalonan Komjen Listyo Sigit, yakni kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

Ridlwan Habib membeber bahwa kelompok ini terdiri dari JI, JAD dan faksi faksi pro ISIS seperti MIT.

"Mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap tagut," ungkapnya.

Menurut Ridlwan Habib, mereka sangat berbahaya dan tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan. 

"Polri harus waspada," tegasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co