Kuasa Hukum FPI Sebut Suasana Mencekam, Komnas HAM Kok Diam?

18 Januari 2021 20:20

GenPI.co - Kuasa hukum FPI Hariadi Nasution menyebut ada suasana mencekam dalam peristiwa bentrokan antara polisi dan laskar FPI. Namun, Komnas HAM menyebut sebaliknya. Keheranan kuasa hukum pun muncul.

“Itu kan kejadiannya pagi menjelang subuh. Kalau posisi tegang, apalagi statusnya laskar, dia tetap santai, tetap enjoy. Mereka juga tahu, dia di dalam posisi menjaga ulama,” kata Hariadi, Senin (18/1/2021). 

BACA JUGA: Zodiak Panutan! Inspirasi, Hoki dan Rezeki, Semuanya Diborong 

Dalam kesimpulannya, Komnas HAM menyebut suasana bentrok tidak mencekam. Itu disimpulkan berdasarkan pada rekaman suara atau voice note.

“Kenapa dengan voice note saja dia bisa menyimpulkan suasana itu enggak tegang, enggak mencekam? Jadi enggak ada yang meninggal dong?” ucap dia. 

Analoginya simpel. Berapa peluru bersarang ke dalam tubuh setiap mantan laskar FPI. Dengan gambaran seperti itu, Hariadi bisa dengan mudah membayangkan bahwa saat itu keadaannya mencekam.

BACA JUGA: Marahnya Bikin Jantungan, Pantas Zodiak Jauh dari Keberuntungan

FPI Hariadi lantas menyayangkan pernyataaan ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang menyimpulkan hanya berdasarkan rekaman suara bukan berdasarkan fakta di lapangan.  

“Ya itu kan terjadinya para laskar yang mengalami, sementara ketua Komnas HAM itu kan dia enggak mengalami, dia hanya mendengar rekaman voice note dan menyimpulkan hal itu dari voice note,” kata Hariadi  

Hariadi sangat menyayagkan hal itu. "Masa sekelas Komnas HAM menyimpulkan dari voice note itu laskar FPI ketawa-ketawa,” ucap dia. 

Dari temuan Komnas HAM, eskalasi bentrok mulai terjadi ketika mobil laskar FPI menunggu mobil yang ditumpangi polisi. 

Padahal, Rizieq dan rombongannya yang menjadi target dari operasi pembuntutan anggota Polda Metro Jaya telah menjauh dari petugas. 

BACA JUGA: Zodiak Tersabar Ditiup Rezeki Pembelah Bumi, Hasilnya Wow Banget

Komnas HAM mengungkapkan, terjadi kejar-mengejar, saling serempet, hingga berujung pada kontak tembak. Akibatnya, dua anggota laskar FPI tewas. 

Sementara  empat anggota laskar lainnya yang masih hidup ditangkap polisi di Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Akan tetapi, keempat laskar FPI itu kemudian tewas dengan tembakan di dada.

“Kalau melawan laskar seperti itu, menurut saya enggak perlu juga dibunuh sampai kayak begitu. Kan lihat sendiri jenazahnya itu kan hasil otopsinya seperti apa,” kata Hariadi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co