Anies Baswedan Bisa Tersinggung dengan Gaya Risma

GenPI.co - Pengamat politik Ujang komarudin mengomentari aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap blusukan di berbagai tempat di Jakarta.

Tindakan itu dianggap oleh banyak masyarakat sebagai tindakan tepat. Namun Ujang juga menilai ada efek negatif dari tindakan blusukan Risma itu. 

BACA JUGA: Risma Bongkar Borok Anies, Keduanya Bisa Bersanding di Pilpres?

Ujang menilai, gaya Risma itu kontraproduktif ketika diterapkan di Jakarta. Sebab, apa yang ia lakukan itu tanpa berkoordinasi dulu dengan Gubernur Anies Baswedan.

"Akibatnya, Anies saya kira merasa tersinggung, lalu kemudian muncul saling bully di media sosial antara yang mendukung Risma dengan yang mendukung Anies," beber Ujang yang juga adalah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Ujang menilai, aksi blusukan Risma akan diapresiasi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebab, aa dianggap menjalankan tugasnya sebagai menteri sosial.

Namun untuk kalangan tertentu, terutama yang menengah ke atas, apa yang  dilakukan Risma dianggap sebagai pencitraan belaka dalam rangka menaikkan elektabilitas.

Sebagaimana diketahui Risma juga disebut-sebut akan menantang Anies dalam kontestasi Pilkada DKI 2022 mendatang.

BACA JUGA: Raffi Dicibir, Ruhut Sitompul Jadi Bumper, Anies ikut Disentil

Mantan Wali Kota Surabaya ini juga dinilai punya kans meski kecil untuk maju pada Pilpres 2024.

"Pilkada DKI maupun Pilpres 2024 memang masih jauh, tetapi masyarakat tentu punya pandangan sendiri tentang apakah gebrakan yang dilakukan seseorang itu sebagai pencitraan, atau benar-benar bekerja,” pungkas dia.(*)