GenPI.co - Pengamat media sosial Denny Siregar ikut merespons polemik Pandji Pragiwaksono yang membandingkan FPI dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Denny membeberkan perbandingan tersebut salah kaprah. Menurut Denny, FPI tidak bisa disamakan dengan NU maupun Muhammadiyah.
BACA JUGA: Tokoh NU Top Ini Mendadak Bikin Megawati Mati Kutu, Luar Biasa
“Nggak apple to apple. Masa ngebandingin FPI yang baru berdiri 1998 dengan dua organisasi massa besar Islam yang lahir saat zaman perang,” ujar Denny Siregar seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Dua Ribu Empat Lima, Sabtu (23/1).
Denny memandang, perkataan Pandji yang mengutip Thamrin Tomagola itu sepertinya hanya terjadi di daerah Petamburan.
Di Petamburan, anggota dan simpatisan FPI memang menjadi mayoritas, maka menjadi wajar kalau mereka membuat kebaikan di sana.
“Di sebuah kelurahan kecil di Jakarta terjadi kebaikan-kebaikan oleh FPI dan tidak dilakukan oleh NU dan Muhammadiyah. Namun, itu hanya Petamburan, coba deh lihat ke daerah-daerah lain,” kata Denny.
BACA JUGA: Tokoh NU Terkejut, Bansos Jatah Kaum Difabel Dikorupsi
Denny menegaskan agar komika yang berhasil tour keliling dunia ini untuk tidak membuat premis yang salah.
Peristiwa kebaikan di Petamburan misalnya, tidak serta merta membuat kesimpulan bahwa FPI lebih baik dibanding ormas lain.
“Apalagi FPI sekarang dilarang oleh pemerintah. Catat, ya, kalau sudah dilarang pasti ada masalah di dalamnya,” katanya.
Padahal jika berbicara kebaikan, NU dan Muhammadiyah juga memiliki rekam jejak yang tak kalah mentereng.
Denny menyebut Pandji hanya perlu untuk mencari berbagai berita tentang NU dan Muhammadiyah saat di lokasi bencana. Maka, akan ditemukan lebih banyak aksi-aksi sosial dari dua ormas Islam terbesar tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News