Eks Anak Buah SBY Bikin Refly Harun Mati Kutu, Jokowi Terseret

27 Januari 2021 06:35

GenPI.co - Eks anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ferdinand Hutahaean merespons keras ulasan Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebutkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden kelompok tertentu.

Dalam akun Twitter @FerdinandHaean3, dia menilai Refly Harun sesat pikir dan semata-mata menyalahkan Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Munarman Eks FPI Beber Fakta Ngeri, Komjen Listyo Sigit Tertekan

"Jokowi sebagai presiden jelas mengurusi seluruh rakyat, pemilihnya, maupun yang tidak memilihnya. Bahkan @prabowo dan @sandiuno dirangkul menjadi bagian dari pemerintahan," tulis Ferdinand Hutahaean, Senin (25/1).

Dirinya pun menganggap Refly Harun beropini, bahwa Jokowi merupakan presiden bagi pendukungnya saja. 

Tidak hanya itu, Ferdinand juga menilai Refly sesat opini dan menyalahkan presiden.

Sebelumnya, Refly Harun mengkritik Jokowi yang tidak bisa memberi contoh kepada masyarakat. Sebab, kegiatan tersebut dinilai memunculkan kerumunan warga dan mengabaikan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Bongkar Fakta Mengejutkan, Mahfud MD Makin Tertekan

"Bicara tentang kerumunan yang diciptakan Jokowi, saya bisa mengatakan bahwa ini kerumunan. Pertanyaannya adalah kerumunan ini diciptakan oleh kepala negara, coba mau diapakan?" ujar Refly Harun, Sabtu (23/1).

Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun juga mempertanyakan apakah seorang kepala negara juga akan diproses pidana?

Refly juga mengingatkan bahwa segala sesuatu tidak akan baik jika diselesaikan dengan pendekatan pidana.

Sebab, akibat dari sikap mempidanakan tersebut terlihat dalam tanggapan masyarakat yang ingin agar artis Raffi Ahmad dan bahkan Jokowi dipidanakan seperti Habib Rizieq.

"Jadi ketika Habib Rizieq ditangkap karena protokol kesehatan, ada Raffi Ahmad yang baru divaksin melanggar protokol, maka imajinasi orang harus dipidanakan juga," kata Refly Harun.

Refly menilai tindakan yang dilakukan Jokowi saat membagikan nasi kotak bisa dipersepsikan membahayakan orang lain juga.

Pasalnya, kendati warga tak berkontak dekat dengan presiden, akan tetapi mereka satu sama lain saling berhimpitan tanpa jarak.

"Apa yang dilakukan Jokowi dapat dipersepsikan membahayakan orang lain juga. Ia berjarak dengan Presiden Jokowi, tapi rakyatnya sendiri malah berkerumun dan berdempetan tidak ada lagi jarak," jelas Refly Harun.

Refly pun menilai kerumunan kini ditimbulkan oleh Jokowi yang tidak bisa memberi contoh kepada masyarakat.

"Kan itu diciptakan oleh Presiden Jokowi sendiri. Presiden harus memberi contoh bagaimana menghormati dan menghargai protokol kesehatan, dan tidak memancing kerumunan," pungkasnya.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co