GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa adanya negara adalah sunatullah dan bernegara adalah keniscayaan bagi setiap insan.
Oleh karena itu, tidak mungkin ada orang bisa menolak untuk hidup di dalam sebuah negara.
BACA JUGA: Mahfud MD Bongkar 2 Penyebab Indeks Persepsi Korupsi Anjlok
“Jadi ajaran bernegara di dalam Islam itu jelas ada, tetapi Islam sendiri, bila merujuk pada Al-Qur’an dan Sunah Nabi, tidak menentukan bentuk negara atau sistem pemerintahan tertentu yang dianut,” kata Mahfud saat menjadi Khatib Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Menurut Islam, kata Menko Polhukam, yang terpenting negara itu ada, apa pun bentuk dan sistem pemerintahannya, sepanjang berpijak pada upaya membangun kemaslahatan bagi rakyatnya.
Pemerintahannya pun harus dipimpin secara berkeadilan, berdasar kejujuran, berwawasan lingkungan, dan menghormati hak asasi manusia demi membangun kemaslahatan umum.
“Kita perlu menjaga kedaulatan negara. Bagaimana caranya? Banyak cara yang bisa ditempuh melalui pintu-pintu subsistem kemasyarakatan, salah satunya adalah penegakan hukum,” imbuhnya.
Mahfud mengatakan, ada empat hal keadilan yang harus diberikan kepada rakyat.
Di antaranya berikan kepada setiap orang haknya, tegakkan aturan, berikan perlakuan secara sama atau tidak diskriminasi, dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu.
BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Blak-blakan Dukung Mahfud MD, FPI Makin Rontok
Menurut dia, jika hukum tidak ditegakkan maka kedaulatan negara bisa terganggu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News