GenPI.co - Isu pandemi covid-19 tak dapat dimungkiri lagi sudah mewarnai isu politik selama setahun belakangan.
Hampir semua bidang politik dan pemerintahan berkaitan dengan covid-19.
BACA JUGA: Target Tercapai, 500 Ribu Nakes Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Tak hanya itu, semua bidang kehidupan, mulai dari kesehatan, sosial, ekonomi, hingga pendidikan, hampir semuanya berubah akibat pandemi.
Akademisi politik Fahrul Muzaqqi menilai bahwa situasi politik di Indonesia saat ini masih cukup stabil walaupun menghadapi terpaan pandemi covid-19.
“Memang ada sedikit kendala yang kontroversial, tapi secara umum saya masih bisa bilang stabilitas politik masih terjaga,” paparnya, baru-baru ini.
Menurut Fachrul, kendala-kendala yang muncul tersebut salah satunya adalah kinerja pemerintah pusat yang pada periode awal pandemi terlihat linglung.
“Ada beberapa kebijakan pemerintah pusat yang tidak sinkron antara satu kementerian dengan kementerian lain,” ungkapnya.
Selain itu, koordinasi kebijakan secara vertikal juga masih buruk.
“Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah pusat dan daerah masih menimbulkan kesan kurang koordinatif, walaupun tidak semuanya,” katanya.
Pengajar di Universitas Airlangga itu menilai bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat terkait penyelesaian pandemi covid-19 masih menyisakan banyak catatan.
“Misalnya, bantuan sosial masih perlu dievaluasi, terutama terkait akurasi data. Jadi, keberadaan data yang akurat dan lengkap itu harus jadi evaluasi dalam penanganan pandemi,” ujarnya.
Di sisi lain, revisi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat tak boleh membebankan kondisi negara di kemudian hari.
BACA JUGA: Wagub DKI: RS Rujukan Covid-19 dan Hotel Isolasi Dalam Proses
“Ini kaitannya dengan hutang. Jadi, walaupun orientasinya baik untuk menangani pandemi secara cepat dan efektif, tetapi perlu dipikirkan juga ke depannya akan seperti apa,” jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News