Prahara Kudeta Demokrat, Pengamat Beberkan Fakta Istana

08 Februari 2021 13:30

GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pihak Istana seharusnya membalas surat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Sebab, surat balasan itu untuk mencegah isu kudeta kepemimpinan AHY di Demokrat berkembang menjadi bola liar.

BACA JUGA: Pendiri Demokrat Bela Moeldoko, AHY Makin Lemah
 
"Menurut saya harus dibalas dan mesti diklarifikasi bahwa misalkan tidak boleh ada orang Istana yang melibatkan diri dalam isu tersebut," kata Ujang kepada GenPI.co, Minggu, (7/2).

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga perlu mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa tidak mengganggu dinamika internal partai.

Jika tidak ada klarifikasi prahara Partai Demokrat berpotensi menjadi hal negatif bagi pemerintah. Dugaan publik soal keterlibatan orang-orang di lingkungan istana makin runcing.

"Ini kan mengarah ke arah situ, ada yang mencatut nama, menjual nama Jokowi. Ini adalah hal yang perlu direspons oleh Pak Jokowi," ucap Ujang.

Namun, ada kabar lain yang menyebutkan Jokowi telah menegur Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait isu tersebut. 

"Yang tahu persis Pak Jokowi. Kalau menegur Pak Moeldoko itu konteksnya adalah dianggap terlibat. Wajar jika menegur,” imbuhnya. 

BACA JUGA: Refly Harun Beberkan Fakta, Pengkritik Anies Makin Mengkeret

Dosen Universitas Al-Azhar tersebut juga mengatakan bahwa teguran presiden ke KSP Moeldoko tidak menyelesaikan persoalan, karena sudah terjadi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co