Pakar Top Beber Dalang Jokowi Maju 3 Periode, Bikin Melongo

21 Februari 2021 16:40

GenPI.co - Dalam politik tidak ada yang tak mungkin. Begitu juga dengan kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa maju kembali pada periode ketiga di Pilpres 2024.

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Jokowi dimungkinkan maju kembali sebagai calon presiden, jika dilakukan amandemen terhadap UUD 1945. 

BACA JUGA: Otak Kudeta Partai Demokrat Ternyata Bikin Melongo, Keliru Semua!

"Terutama pasal yang mengatur pembatasan presiden satu periode dan dapat dipilih kembali pada periode berikutnya, kalau itu bisa diubah, Jokowi bisa saja maju lagi," kata Ujang Komarudin kepada GenPI.co, Jumat (19/2).  

Namun, Ujang Komarudin menduga ada pihak yang mencoba mendorong Presiden Jokowi maju di Pilpres 2024.

Pihak tertentu tersebut diduga dari kalangan Istana yang takut kehilangan jabatan. 

"Kalau 2024 Jokowi sudah tak jadi presiden lagi, mereka itu yang akan tergusur dari kekuasaannya," jelasnya.

BACA JUGA: Mendadak Refly Harun Mengaku Takut, Istana Bikin...

Dosen Universitas Islam Al-Azhar itu menyebut, jika Presiden Jokowi kembali maju di Pilpres 2024, maka masyarakat akan marah besar.

"Saya kira tidak akan sehat bagi demokrasi jika dipaksakan tiga periode. Pembatasan masa jabatan presiden 2 periode diatur dalam konstitusi, demi kebaikan," bebernya.

Ujang Komarudin juga mengatakan alasan pembatasan terhadap masa jabatan presiden.

"Kekuasan dibatasi itu agar tak korup. Kekuasaan yang terlalu lama dipegang seseorang itu cenderung korup," tegasnya.

Ujang Komarudin pun membeberkan, melihat kondisi bangsa saat ini juga tidak lebih baik dari sebelumnya.

Hal ini terbukti dengan kasus-kasus korupsi masih terus merajalela, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

"Apakah partai politik akan tinggal diam, jika ada pihak berupaya mengamandemen UUD 1945 demi tujuan politik praktis? Namun, bisa saja karena sudah disandera oleh kekuasaan," kata Ujang Komarudin.

Padahal, menurut survei terbaru Indometer, saat ini ada tokoh muda yang berada di peringkat dua dan tiga di bawah Prabowo Subianto. Namun, lonjakan elektabilitasnya melesat tajam.

Kandidat potensial menuju 2024 tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, penjajakan capres dan cawapres potensial memang sudah seharusnya mulai digalakkan dari sekarang.

Dengan mengenal figur tersebut, pada 2024 nanti masyarakat bisa lebih fokus kepada program kerja dan tidak terjebak dinamika politik partai.

"Soal peluang, saya kira siapa pun figur yang kini mulai disebut punya peluang yang sama," kata Lucius Karus kepada GenPI.co, Jumat (19/2).

Menurut Lucius, kehidupan politik Indonesia sangat dinamis.

Dengan demikian, hitung-hitungan politik pun akan cepat berubah dari masing-masing parpol.

"Sebagai testing water, Ganjar dan Ridwan menarik sebagai ajang pembukaan," kata Lucius.

Namun, keputusan penetapan keduanya menjadi pasangan capres-cawapres tentu masih cukup jauh.

Diperlukan tiga tahun lagi untuk membuktikan dua kepala daerah ini bisa bertahan dan elektabilitasnya terus melonjak ke atas.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co