Akademisi Top Beber Fakta Sinyal Moral MUI, Bikin Jokowi Tersudut

28 Februari 2021 06:40

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan kembali menyoroti aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menimblkan kerumunan.

Menurutnya, jika Presiden Jokowi meminta maaf, maka Habib Rizieq harus dipercepat proses pembebasannya.

BACA JUGA: Skenario JK dan Megawati Rontok Akibat Kehebatan SBY

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung menyebut bahwa kejadian tersebut juga mengundang berbagai pihak untuk bersuara, terutama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Apalagi yang melakukan tekanan terakhir adalah MUI yang menandakan sinyal moral. Lain kalau yang melaporan orang yang sakit hati kepada Jokowi," kata Rocky Gerung, Jumat (26/2).

Rocky Gerung juga menilai Jokowi bisa saja dimaafkan atas kerumunan di NTT. Akan tetapi, menurut Rocky, pihak terkait harus melepas arogansi.

"Nggak ada yang terlambat kalau nggak ada arogansi. Keterlambatan itu disebabkan oleh arogansi, karena dianggap konsekuensinya panjang," jelas Rocky Gerung.

Rocky juga mengungkit pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa negara tidak boleh kalah. Dia lantas mengaitkan hal tersebut dengan permintaan maaf kepada publik.

"Kalau minta maaf berarti kalah, padahal Jokowi pernah bilang negara nggak boleh kalah," ungkapnya.

Rocky lantas mengatakan jika Jokowi meminta maaf, itu berarti mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab harus dibebaskan dari penjara.

"Kalau presiden minta maaf berarti harus dilepaskan (Habib Rizieq Shihab) dari penjara," pungkas Rocky Gerung.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co