GenPI.co - Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres) masih tiga tahun lagi, tetapi sejumlah partai politik sudah mulai mengasah strategi mautnya demi sebuah kemenangannya.
Peneliti Indopolling Network Wempy Hadir mengatakan, pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh beberapa waktu lalu bisa menjadi pembicaraan awal menuju koalisi Pilpres 2024.
BACA JUGA: PKS Usung Anies di Pilpres 2024, Analisis Pakar Ini Bikin Melongo
"Apalagi pembicaraan kedua tokoh tersebut membahas terkait konvensi capres 2024 yang akan dilakukan oleh kedua partai," katanya dalam keterangan GenPI.co peroleh, Selasa (2/3).
Wemby menjelaskan, jika konvensi berhasil dilakukan, maka posisi calon wakil presiden akan diberikan kepada partai Golkar.
"Tinggal menunggu hasil konvensi capres nanti jatuh ke siapa. Secara elektoral, Golkar dan Nasdem mempunyai kekuatan 25, 4 persen kursi DPR RI. Jika PKS juga akan ikut bergabung, maka 34,1 persen. Poros itu bisa mengusung capres dan cawapres,"jelasnya.
BACA JUGA: PDIP Siapkan Peluru Tajam Pilpres 2024, Analisis Pakar Menohok
Untuk poros kedua adalah PDIP-Gerindra merupakan poros yang mempunyai kekuatan yang signifikan.
"Bisa saja partai PKB akan bergabung dengan poros ini. Dengan demikian, secara elektoral perolehan kursi DPR RI untuk poros ini adalah 45,92 persen,"jelasnya
"Angka sudah sangat layak untuk mengusung capres dan cawapres pada pilpres 2024 nanti,"tambahnya.
Sementara itu, poros ketiga adalah poros Partai Demokrat yang mungkin saja akan menggandeng PAN dan PPP.
"Dengan demikian poros ini bisa mengusung capres dengan cawapres. Sebab, secara elektoral mereka mempunyai perolehan kursi DPR RI sekitar 20,34 persen," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News