GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung ikut menyoroti polemik tentang kebijakan investasi industri minuman beralkohol yang baru-baru ini dicabut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti dikutip dari kanal YouTube-nya, Rocky menyatakan bahwa Jokowi konyol dan menunjukkan inkonsistensi kebijakan. Rocky menilai presiden seolah gagah berani dengan mencabut perpres tersebut.
BACA JUGA: Beredar Nama-nama Calon Ketum Demokrat, AHY Out!
“Ya ini sebenarnya juga kekacauan karena dimaksudkan dengan mencabut itu kalau sesuatu ditanam orang lain, itu baru dicabut. Kalau dia tanam sendiri lalu dicabut konyol namanya kan," ujar Rocky Gerung dalam peryataannya, Rabu (3/3/2021).
Lebih lanjut, menurut Rocky, dicabutnya peraturan soal investasi miras tersebut mendandakan bahwa Jokowi tidak mampu mengolah apa yang dia hasilkan.
Oleh sebab itu, Rocky menyarankan untuk sekalian mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja agar terlihat lebih gagah perkasa.
"Disamping dicabut, orang juga euforia karena menyaksikan hal yang lucu. Tidak ada konsistensi membuat kebijakan. Inkonsistensi membuat kebijakan itu berbahaya," tegas Rocky.
Diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi mencabut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
Dalam salinan Perpres yang ditetapkan pada 2 Februari 2021 oleh Jokowi ini juga mengatur soal penanaman modal untuk minuman beralkohol atau miras yang dibolehkan investasinya di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Papua.
BACA JUGA: Ngeri, Rocky Bongkar Fakta KPK-PDIP Main Mata, Bikin Melongo
Dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi mengaku mencabut Perpres investasi miras setelah menerima masukan dari ulama, organisasi keagamaan, dan sejumlah pemerintah provinsi.
"Saya putuskan lampiran Perpres terkait pembukaan investasi baru dalam industri minuman keras yang mengandung alkohol saya nyatakan dicabut. Terima kasih," ucap Jokowi, Selasa (2/3/2021) kemarin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News