Moeldoko Diadang, Terima Jabatan Ketum Demokrat dari Telepon

GenPI.co - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Sumatra Utara menetapkan KSP Moeldoko sebagai ketua umum yang baru.

Moeldoko tampak tak berada di lokasi KLB yang diselenggarakan di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sumatra Utara.

BACA JUGA: Detik-Detik KLB Demokrat, Pendiri Partai Bicara Soal Moeldoko

Kepada GenPI.co, salah satu pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhard yang juga berada di lokasi mengatakan Moeldoko sebenarnya sudah berada di Medan.

Namun, dalam perjalanannya ke lokasi KLB, Moeldoko diadang oleh oknum tertentu.

(Foto: Screenshoot Video dari salah satu pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhard)

Hingga putusan sidang pleno dibacakan, Moeldoko tetap tak bisa hadir di lokasi. Alhasil, penerimaan ketua umum yang baru dilakukan melalui telepon.

“Walaupun secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya. Tetapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua. Untuk energi, peluh, dan bahkan air mata, kalian adalah tokoh yang tidak kalah berat dalam membantu pemerintah,” ujar Moeldoko melalui sambungan telepon, di Sumut, Jumat (5/3).

Untuk kali pertama setelah terpilih menjadi ketum baru, Moeldoko menyampaikan beberapa kalimat di hadapan para kadernya.

BACA JUGA: Hasil KLB Demokrat Terungkap! Moeldoko Bakal Gantikan AHY

Moeldoko mengawalinya dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para kader Partai Demokrat yang hadir dalam KLB tersebut.

Dengan semangat yang tinggi, Moeldoko ingin mendengar antusiasme para kader Partai Demokrat yang berada di lokasi tersebut.

“Apakah penyelenggaraan KLB ini sudah sesuai dengan AD/ART atau tidak?” tanya Moeldoko.

“Sesuai!” pekik kader Partai Demokrat menjawab dengan kompak pertanyaan dari Moeldoko.

Moeldoko, dari balik telepon, juga bertanya sekali lagi kepada para kader soal keseriusan mereka dalam memilihnya sebagai ketua umum yang baru.

“Serius!” ucap seluruh kader Partai Demokrat.

Kemudian, Moeldoko meminta komitmen dari seluruh kader untuk bersama-sama berjuang bersama Partai Demokrat dan menempatkan merah putih di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

“Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Untuk itu, saya terima menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” ucap Moeldoko, disambut dengan gemuruh tepuk tangan seluruh kader Partai Demokrat.(*)