GenPI.co - Anggota tim pengawal peristiwa pembunuhan (TP3) Amien Rais menilai Presiden Jokowi arogan. Hal ini disebabkan lantaran presiden menolak audiensi kasus penembakan enam laskar FPI oleh polisi.
"Rupa-rupanya namanya arogansi, kemudian ketakaburan sedemikian komplit," ujar Amien saat jumpa media, Sabtu (6/3).
Amien menjelaskan, pada 3 Februari lalu TP3 mengirimkan surat ke Istana untuk audiensi dengan Jokowi mengenai kasus penembakan 6 laskar FPI. Mereka ingin Jokowi mendapat informasi dari dua pihak, bukan hanya aparat.
BACA JUGA: Pernyataan Amien Rais Sungguh Menggelegar, Bikin Jokowi Makin...
Akan tetapi pengajuan audiensi ditolak melalui surat balasan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 25 Februari.
Menurut Amien, dalam surat itu pemerintah menjelaskan akan menyelesaikan kasus ini dengan caranya sendiri.
Sementara itu, ketua TP3 KH. Dr. Abdullah Hehamahua mengatakan saat ini pemerintah sedang kalang kabut.
“Inikan kondisinya seperti orang tidak pandai berenang dan mengambil apa saja yang ada di sekitarnya. Jadi, pemerintah sekarang sama seperti orang yang tidak bisa berenang,” ujarnya.
TP3 kembali mengirim surat ke Jokowi untuk menyampaikan pendapat. Menurut mereka Jokowi tidak berkenan dan tidak mampu menuntaskan kasus penembakan 6 laskar FPI.
BACA JUGA: Amien Rais Kembali Surati Presiden Jokowi, Isinya Kekecewaan
TP3 juga mengatakan akan melakukan perjuangan untuk memperoleh keadilan bagi pada korban sesuai dengan Pancasila dan UU yang berlaku. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News