Prediksi Megawati Turun Takhta Bikin Bergetar, Jokowi Hanya...

18 Maret 2021 06:15

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung membeber terkait isu jabatan presiden tiga periode yang menyulut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung menilai rencana tersebut seolah ingin membuktikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin keluar dari anggapan bahwa dirinya anak buah Megawati.

BACA JUGA: Mahfud MD Beber Fakta KPK Hambat Kejaksaan Agung Buru Koruptor

Namun, di saat yang sama Jokowi tak sadar seolah sedang mengusik putri mahkota Megawati.

"Jadi, bisa dibayangkan Ibu Mega tentu jengkel 'ini bagaimana? Sudah tiga minggu, tetapi Jokowi belum kasih statement tentang tiga periode'," kata Rocky Gerung, Selasa (16/3).

Rocky Gerung blak-blakan mengatakan, jika isu tersebut terealisasi, tentu peluang Ketua DPR RI Puan Maharani tertutup.

Padahal, Puan Maharani selama ini digadang-gadang menjadi kader PDIP yang siap melangkah menuju Pilpres 2024.

BACA JUGA: 4 Zodiak Cocok Jadi Istri Idaman, Bikin Lidah Bergoyang

Dengan demikian, Jokowi pun dianggap seolah "mendua" dari Megawati.

"Bagaimanapun Jokowi gerah terus dianggap sebagai anak buah. Akan tetapi, Megawati juga konsisten bahwa 'memang dia itu anak buah gue'," katanya.

Oleh sebab itu, sinyal tersebut kini telah membuat resah keduanya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Komarudin mengatakan, Megawati sudah selayaknya memberikan tongkat Ketum PDIP pada dua anaknya, Puan Maharani atau Prananda Prabowo. 

Ujang Komarudin mengatakan kedua nama anak Megawati itu lebih pantas ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Kepala BIN Budi Gunawan (BG).

"Pilihannya antara Prananda dan Puan Maharani," tegas Ujang Komarudin dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Ujang Komarudin menilai Puan dan Prananda merupakan sosok yang selama ini sudah mendedikasikan diri untuk partai. 

Sehingga, keduanya layak untuk menggantikan Megawati sebagai ketua umum PDIP.

"Karena keduanya trah Soekarno dan dekat dengan Mega. Yang satu kerja di depan layar (Puan) sebagai ketua DPR dan yang satu lagi kerja di belakang layar (Prananda)," ungkapnya.

Sementara Jokowi dan BG, bagi Ujang merupakan kelompok tua, sehingga tidak pantas disebut regenerasi jika keduanya menjadi pengganti Megawati.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co