Kubu Moeldoko Selidiki Aset Partai Demokrat Atas Nama Pribadi

22 Maret 2021 07:50

GenPI.co - Perseteruan antara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu KLB Moeldoko makin panas. 

Pasalnya, Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dan mendata sejumlah aset milik Partai Demokrat yang diduga tercatat atas nama pribadi.

BACA JUGA: Mendadak Amien Rais Beber Fakta Mengejutkan Jokowi, Bikin Kaget

Muhammad Rahmad membeberkan, langkah ini ditempuh karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa sejumlah aset Partai Demokrat tercatat atas nama pribadi.

"Di antara aset partai yang dibeli menggunakan uang sumbangan para kader dan masyarakat adalah Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta," jelas Muhammad Rahmad dalam keterangannya, Minggu (21/3).

Menurut Muhammad Rahmad, berdasarkan informasi yang diterima, Kantor DPP Partai Demokrat tersebut dibeli saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan harga sekitar Rp100 miliar.

Namun, sertifikat jual beli Kantor DPP Partai Demokrat itu tidak tercatat atas nama Partai Demokrat, melainkan atas nama perorangan atau pribadi. 

BACA JUGA: Megawati Siap Lengser dari Ketum PDIP, Ini Dia Calon Penggantinya

"Informasi penting ini sedang kami dalami dan teliti tentang kebenarannya. Jika benar, tentu ini cara cara yang tidak baik bagi Partai Demokrat," ungkap Muhammad Rahmad.

Tak hanya itu, Muhammad Rahmad mengaku juga mendalami informasi tentang status kepemilikan sejumlah aset Partai Demokrat di daerah luar Jakarta.

"Pendataan ini menjadi penting karena pembelian aset aset itu berasal dari uang rakyat, uang kader, uang masyarakat. Karena itu, aset tersebut harus tercatat atas nama partai dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan anggota partai dan masyarakat luas," jelas Muhammad Rahmad.

Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menampik pernyataan Juru Bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad.

Herzaky Mahendra Putra menilai, para mantan kader partai berlambang Bintang Mercy tersebut sibuk mengumbar fitnah dan hoaks setelah gagal mengudeta AHY lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB).

"Mantan kader kami yang tergabung dalam GPK-PD, kerjanya mengumbar fitnah dan hoaks saja. Setelah gagal melakukan kudeta dan gagal mengadakan KLB yang sah, kini makin konsisten menyebar fitnah dan hoaks," jelas Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Minggu (21/3).

"Apa tidak malu, ya sudah jadi politisi senior, tapi tidak menunjukkan perilaku berpolitik yang mengedepankan adab, etika, dan kepatutan?" pungkasnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co