GenPI.co - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai bahwa tipisnya perbedaan ideologi di antara partai politik tidak menjadi malapetaka bagi Indonesia.
Pasalnya, dengan kultur seperti itu, justru menjadikan iklim politik di Indonesia menjadi berwarna.
BACA JUGA: Miris! Parpol di Indonesia Cuma Bisa Jual Figur, Ideologinya Nol
"Bahkan bisa dianggap menyelamatkan politik kita," ungkapnya dalam diskusi daring Formappi beberapa waktu lalu.
Ray mengatakan kultur politik seperti itu akan membuat masyarakat kesulitan mengidentifikasi diri pada satu partai saja.
Akibatnya, masyarakat dianggap menjadi sebuah mahkota yang diperebutkan oleh partai politik setiap kali menjelang pemilu.
"Karena, masyarakat bisa kemana-mana. Jika suatu partai dirasa tidak optimal melakukan advokasi kepentingan publik, suara masyarakat bisa pindah ke partai lain," katanya.
Pendiri Lingkar Madani (Lima) itu menjelaskan bahwa masyarakat tidak akan merasa bersalah ketika ingin meninggalkan satu partai tertentu.
"Mereka tak merasa terikat secara psikologis dengan partai tertentu. Karena, visi misi partai semua hampir sama, paling yang berbeda hanya 20 persen saja," jelasnya.
Akademisi itu menilai bahwa kondisi tersebut membuat iklim politik di Indonesia menjadi menyenangkan.
BACA JUGA: Parpol Tidak Oposisi Terhadap Pemerintah, Asal...
"Itu bisa menjadi alat yang membuat masyarakat kita menjadi tidak frustasi dengan kultur politik saat ini," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News