Parpol Bakal Mengalami Masa Krisis, Gerindra dan Nasdem Disebut

25 Maret 2021 11:40

GenPI.co - Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan bahwa banyak partai politik di Indonesia internalnya pecah setelah menyelenggarakan kongres.

Pasalnya, kongres tidak dilihat sebagai alat konsolidasi, tetapi justru memecah partai politik.

BACA JUGARay Rangkuti Beber Alasan Indonesia Pakai Sistem Multipartai

“Golkar dulu juga mengalami hal yang sama, bahkan melahirkan partai-partai baru. PPP dan PKB juga mengalami hal yang sama,” ujarnya dalam diskusi daring Formappi beberapa waktu lalu.

Setelah perpecahan Partai Demokrat (PD), Ray pun pesimis terhadap nasib partai politik di Indonesia di masa depan.

“Mereka mengalami krisis solidaritas dan krisis konsolidasi. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada Partai Gerindra dan Partai Nasdem di masa depan,” katanya.

Ray memaparkan bahwa kriris solidaritas yang dialami partai politik di Indonesia disebabkan oleh penghormatan para kader terhadap AD/ART yang belum berjalan dengan baik.

“Selain itu, penyelesaian konflik di internal partai politik tidak mengarah pada terjadinya konsolidasi seperti yang kita harapkan,” paparnya.

Pendiri Lingkar Madani (Lima) itu menjelaskan bahwa beberapa partai politik kini mulai menerapkan cara penyelesaian masalah lewat sebuah majelis yang dibentuk secara independen oleh para kadernya.

“Nah, itu mungkin salah satu terobosan bagus. Jadi, ketika ada konflik di antara pengurus dan kader, itu dapat diselesaikan lewat majelis sengketa,” tuturnya

Aktivis itu pun menyarankan agar posisi majelis sengketa bisa diperkuat.

BACA JUGAKisruh Partai Demokrat, Moeldoko Asyik Main Bersama Cucu

“Kalau bisa, hadirkan tokoh nonkader yang independent agar tidak menimbulkan tuduhan bahwa majelis sengketa mengeluarkan keputusan yang memihak salah satu kelompok,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co