GenPI.co - Langkah Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfhi yang ingin mengimpor beras ditentang keras oleh PDIP.
Luthfi bahkan dianggap ingin membodohi rakyat dengan kebijakannya itu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Krisyanto mengungkapkan, dilihat dari banyak aspek, kebijakan impor beras itu adalah sebuah kesalahan.
BACA JUGA: Jika Megawati Lengser, Amanat Maut ini Tak Boleh Dilanggar
“Impor beras meski dilakukan tidak pada saat panen, merendahkan kecerdasan rakyat petani," kata Hasto dalam Webinar Repdem bertajuk 'Impor Beras dan Garam: Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente, Kamis (25/3).
Hasto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah berkomitmen dalam hal ketahanan pangan nasional.
Hal ini dilakukan dengan membangun lumbung pangan di sejumlah provinsi. Fasilitas berupa waduk pun turut dibangun sebagai pendukung.
Selain itu, Jokowi dikatakan telah menggalakkan penelitian dan inovasi di bidang pangan.
Hasto lantas mempertanyakan langkah M Luthfi yang tidk sejalan dengan komitmen presiden.
"Lalu kenapa Menteri Perdagangan yang seharusnya mendorong ekspor, malah berkampanye untuk impor,” ucap Hasto.
BACA JUGA: Orang Timur Lebih Percaya dengan Jokowi, Nih Buktinya
Ia juga menganggap M Luthfi seolah menantang presiden dengan mengatakan siap diberhentikan dari jabatannya.
Menurut politisi asal Yogyakarta ini, penolakan PDIP terhadap impor beras adalah upaya melindungi Presiden Jokowi.
Sebab, Menteri Perdagangan menutup mata terhadap kemampuan produksi petani Indonesia.
"Lebih baik kami berpihak melindungi Bapak Presiden Jokowi yang telah punya kebijakan pangan berdikari, tetapi dipotong di tengah jalan oleh Menteri Perdagangannya," tegas Hasto.(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: Jika Gibran Melaju ke Jakarta Partai ini Siap Dukung Penuh
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News