Nyanyian Loyalis Anas Bikin Taktik SBY Makin Terkuak

26 Maret 2021 18:50

GenPI.co - Loyalis Anas Urbaningrum I Gede Pasek Suardika blak-blakan membongkar taktik hitam Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat versi AHY Susilo Bambang Yudhoyono.

Gede mengatakan, ada dugaan kuat SBY mendesain pelengseran Anas Urbaningrum dari posisi ketum.

BACA JUGA: Demokrat Kubu KLB Punya Senjata Maut, Cikeas Bisa Mengerut

Tak tanggung-tanggung, SBY konon bahkan sampai menggandeng oknum KPK untuk memuluskan aksinya tersebut.

"Tanggal 4 (Februari 2013) itu, jelas sekali pidato SBY kepada KPK, spesial sekali," kata Gede seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Akbar Faisal Unscensored pada Jumat (26/3).

Pidato yang disampaikan SBY dari Jeddah tersebut dinilai memiliki kode khusus buat KPK.

Gede menilai ada bahasa politik tersembunyi dari kekuasaan terhadap KPK.

"Dengan bahasa kalau salah, katakan salah. Kalau tidak salah, jelaskan kenapa tidak salah. Padahal, kalau salah, katakan salah, bukan malah jelaskan kenapa tidak salah?" katanya.

Dugaan Gede Pasek makin mendapat titik terang, ketika Sprindik Anas Urbaningrum bocor.

Sprindik tersebut diduga tanpa dilakukan gelar perkara terlebih dahulu.

Meskipun demikian, dua komisioner KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, telah menandatanginya.

BACA JUGA: Suara Max Sopacua Menggelegar, Amarahnya menyala-nyala

Dalam pandangan Gede Pasek, SBY sempat ketar-ketir lantaran waktu sudah menjelang Rapimnas, tetapi penetapan tersangka Anas belum keluar.

"SBY geregetan sama KPK ini, enggak bisa mengimbangi gara-gara sprindik bocor. Jadi, penetapan tersangka (Anas) belum keluar," katanya.

Anas akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari 2013.
Dia kemudian mengundurkan diri dan berkomitmen terhadap pakta integritas partai.

Namun, 10 bulan kemudian kasus Anas menganggur. Akan tetapi, kekuasaan Demokrat telah diambil alih.

"Anas baru diproses sebagai tersangka pada 10 Januari 2014," katanya.(*)

BACA JUGA: Gede Pasek Blak-blakan, Bongkar Intrik SBY Singkirkan Anas

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co