GenPI.co - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai sedang bermain peran sebagai korban alias playing victim.
Hal itu disampaikan oleh juru Bicara Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB), Muhammad Rahmad.
"SBY dan AHY telah memainkan playing victim seakan-akan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan,” kata Rahmad di Hambalang, Kamis, (25/3).
BACA JUGA: AHY Digugat Rp5 M, 11 Pengacara Siap Pasang Kuda-Kuda
Dia mengatakan, SBY dan AHY juga telah melakukan tindakan-tindakan brutal terhadap kader-kader Partai Demokrat di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.
"SBY dan AHY memaksa kader menandatangani surat-surat pernyataan yang disertai dengan ancaman atau pemecatan," jelasnya.
Menurut Rahmad, hal yang dilakukan SBY dan AHY itu telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, konflik di Partai Demokrat makin manas setelah KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) memutuskan kepemimpinan AHY demisioner.
BACA JUGA: Moeldoko Dapat Julukan Jenderal Santri, Kubu AHY: Riya!
Sebagai penggantinya, pihak yang menyelenggarakan KLB menunjuk KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026.
Kubu KLB juga terus berupaya mendapatkan pengakuan dan legalitas pemerintah dengan mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News