Media Massa Turut Bikin Masyarakat Gelisah, Buzzer Jadi Senang

01 April 2021 23:10

GenPI.co - Filsuf Rocky Gerung menilai bahwa kehadiran buzzer di media sosial sangat berbahaya dan mampu membentuk narasi yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.

Rocky bahkan mengatakan bahwa korban buzzer tak hanya masyarakat, tapi juga media massa nasional.

BACA JUGA: Rocky Gerung: Aksi Teror Erat dengan Gerakan FPI

“Media juga akhirnya kena perangkap buzzer. Mereka sudah terhegemoni kalau ada seseorang berjalan dan membawa senjata artinya dia teroris, lalu dia menembak dan dibalas, akhirnya disebut tembak menembak,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (1/4).

Pengamat politik itu mengatakan bahwa penggunaan istilah ‘tembak menembak’ juga dilakukan oleh media untuk menggambarkan insiden pembunuhan enam laskar FPI di Tol Cikampek KM 50.

“Jadi, kepekaan pers untuk balik ke sense of reality itu hilang. Sebab, mereka langsung mengarahkan narasi ke term ‘tembak menembak’,” ungkapnya.

Padahal, menurut Rocky, ada asumsi lain yang bisa saja terjadi. Contohnya, dendam pribadi pelaku aksi teror terhadap sasaran yang mereka tuju.

BACA JUGA: Menggelegar, Rocky Tampar Keras Said Aqil, Seret Nama PKI

“Kemungkinan itu akhirnya hilang, karena langsung diarahkan ke ini adalah terorisme, pasti tembak menembak. Padahal dia hanya bawa airsoft gun,” katanya.

Akademisi itu mengatakan bahwa kepanikan itu akhirnya juga merasuki pola berpikir media massa. Rocky menilai pers tidak mau tenang sedikit untuk melihat suatu insiden yang terjadi.

“Mereka tak mau melihat dan memberitakan hal tersebut sebagai suatu peristiwa tanpa ada kaitan dengan komposisi politik,” jelasnya.

Rocky menuturkan bahwa hal tersebut dapat membuat buzzer media sosial menjadi merasa senang. Sebab, mereka berhasil memanfaatkan pers untuk turut menghidupkan kegelisahan masyarakat.

“Istilah ‘tembak menembak’ itu gila. Masak, tembak menembak di Mabes Polri? Itu juga dunia internasional bingung. Mana mungkin Mabes Polri bisa ditembus?” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co