Jokowi Bisa Nelangsa! Kemarin Terima Kasih, Sekarang Kubu AHY...

02 April 2021 10:15

GenPI.co - Kubu AHY memerlihatkan sikap kontras usai keputusan Menkum HAM. Saat menolak pengajuan kubu KLB, ucapan terima kasih mengalir untuk Jokowi. Setelahnya, Jokowi malah dikritik.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman yang terlihat agak vokal. Dia menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menempatkan PDIP sebagai partai politik dengan elektabilitas tertinggi.

BACA JUGA: Formasi Halilintar Jet Junta Bunuh Anak-anak Myanmar

Sementara, PAN dan PPP berada di urutan terakhir. Terkait survei itu, Benny menilai kepuasan rakyat terhadap Presiden Jokowi tak memberikan dampak banyak bagi partai pendukungnya.

"Prestasi tingkat kepuasan terhadap rezim Jokowi yang memetik hasilnya atau coattail effect-nya, itu bukan ke partai politik yang mendukungnya,” ujar Benny, Kamis 1  April 2021.

Bagi Benny, keberhasilan hasil survei SMRC tadi ke penilaian kinerja yang positif pemerintahan Jokowi ini coattail effect-nya jatuh ke teman-teman PDIP. “Perolehannya sampai katakanlah 25 persen,” tambahnya.

BACA JUGA: Amerika Goyang Lagi, Hantaman Covid-19  Bikin Limbung

Jokowi dinilai tak memberikan efek ekor jas atau coattail effect kepada partai selain PDIP yang mengusungnya.

Indikatornya bisa dengan mudah dibaca. Ada PPP dan PAN yang elektabilitasnya berada di urutan bawah. Padahal, kata Benny, dua parpol itu sudah mendukung Jokowi.

Benny menilai ini sebagai satu hal yang menarik. Sebab, menurut dia, kinerja Jokowi selama ini harusnya jadi prestasi partai politik pendukungnya.

Maka itu, mestinya prestasi ini harus dinikmati bersama oleh partai politik pendukung.

BACA JUGA: Shio Fenomenal! Hoki Segunung, Cuan Berbukit-bukit

“Tapi, nyatanya yang paling menerima risikonya itu adalah PPP tadi. Survei mengatakan PPP ini dan PAN itu terancam akan hilang di 2024,” ucapnya.

Jadi bagi Benny, mestinya semua yang berkoalisi dengan Jokowi harus menghitung. Semua harus memikirkan juga diri partainya menjelang 2024.

Yang disarankan Benny, koalisi pendukung Jokowi mengubah strategi jelang Pemilu 2024.

BACA JUGA: Rahasia Kekuatan Rusia Ternyata Ini, Pantas NATO Gemetar

“Namun yang ada saat ini mereka justru terhanyut dengan agenda politik yang dimainkan. Mayoritas dari mereka justru tidak mendukung Undang-undang Pemilu,” bebernya.

Prediksi Benny, Partai politik pendukung Jokowi tidak akan solid di pemerintahan. Semua parpol disebut akan cari jalan penyelamatan untuk 2024.

“Untuk apa terus berada di pemerintahan kalau tak dapat apa-apa? Padahal Pemilu 2024 sudah di depan pintu,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co