Akademisi Beber Fakta Penting Parpol di Indonesia, Bikin Kaget!

02 April 2021 18:45

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa partai politik di Indonesia terlalu mementingkan dan bergantung dengan kehadiran figur. Padahal, hal itu bisa membuat bangunan partai politik menjadi rapuh.

“Orientasi partai politik di Indonesia itu lebih ke figur. Misalnya, Partai Demokrat figurnya SBY. Partai NasDem figurnya Surya Paloh. Lalu, PDIP figurnya Megawati dan keluarganya,” katanya kepada GenPi.co.

BACA JUGA: Analisis Pengamat Bikin Melongo, Ternyata Partai Politik Rentan..

Menurut Ngorang, partai politik yang baik itu memperjuangkan ideologi serta visi dan misi mereka.

“Misalnya, di AS ada dua partai Republik dan Demokrat. Kedua partai itu berbasis ideologi, bukan figur,” ujarnya.

Ngorang menjelaskan bahwa orientasi partai politik yang berbasis ideologi dapat memperjelas arah dan tujuan dari kebijakan yang dibuat.

“Sebab, apa yang mereka perjuangkan itu ide dan tidak terpaku pada figur,” jelasnya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu pun mencontohkan elektabilitas Partai Hanura yang ikut turun bersama dengan turunnya Wiranto dari jabatan sebagai ketua umum.

“Ketika Wiranto sudah tak lagi jadi ketum Hanura, pamor partainya turun. Itulah kenapa partai politik yang berorientasi pada figur sangat susah berkembang,” tuturnya.

Ngorang memaparkan bahwa Partai Golkar sempat terjerumus dalam konsep ‘figur politik’ tersebut. Namun, akhirnya konsep tersebut melebur akibat terjadi perpecahan di tubuh Partai Golkar itu sendiri.

“Golkar itu sebenarnya sudah bagus, relatif lebih terbuka dan tidak menokohkan satu figur. Dari dulu tokohnya bisa terus berganti-ganti, mulai dari Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, lalu sekarang ada Airlangga Hartanto,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co