Belajar dari Dualisme Demokrat, Parpol Wajib Simak Analisis Ini

02 April 2021 19:10

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang mengatakan bahwa faksionalisasi di tubuh partai politik merupakan hal yang wajar terjadi, salah satunya dialami oleh Partai Demokrat (PD).

Untuk menghindari terjadinya faksionalisasi di tubuh partai politik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan para kader dan pengurus.

Pertama, ideologi partai politik harus jelas tertulis dalam AD/ART.

BACA JUGADualisme Demokrat, Pakar Sebut Publik Lebih Percaya Tim Moeldoko

“Selain itu, ideologi partai juga harus tercermin pada perilaku pengurus dan anggota partai politik tersebut,” kata Ngorang kepada GenPI.co. belum lama ini.

Kedua, lanjutnya, visi dan misi partai politik harus jelas dan dipahami oleh para kader dengan baik.

“Di Indonesia, visi misi partai politik itu ada yang sama, bahkan secara ideologis juga ada yang sama. Kalau begitu, lebih baik ada di bawah satu partai politik saja,” imbuhnya.

Ngorang mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia lebih mementingkan kehadiran figur dibandingkan memikirkan ideologi serta visi dan misi.

“Orientasi mereka itu lebih ke figur. Misalnya, Partai Demokrat figurnya SBY. Lalu, Partai Nasdem figurnya Surya Paloh. Trus PDIP itu figurnya Megawati dan keluarganya,” ungkapnya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa Partai Golkar sempat terjerumus dalam konsep ‘figur politik’ tersebut.

“Akan tetapi, akhirnya konsep tersebut melebur akibat terjadi perpecahan di tubuh Partai Golkar itu sendiri,” paparnya.

BACA JUGADualisme Demokrat Makin Runcing, Pakar: AHY Bisa Gagal Nyapres

Menurut Ngorang, partai politik yang baik itu memperjuangkan ideologi serta visi dan misi mereka.

“Misalnya, di AS ada dua partai Republik dan Demokrat. Kedua partai itu berbasis ideologi, bukan figur,” ujarnya.

Ngorang menambahkan bahwa orientasi partai politik yang berbasis ideologi dapat memperjelas arah dan tujuan dari kebijakan yang dibuat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co