Pakar Hukum Blak-blakan, PDI Ditantang Terkait Trah Bung Karno

08 April 2021 13:40

GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai bahwa PDIP belum bisa membuktikan diri sebagai partai politik yang memelihara nilai-nilai demokrasi, terutama dalam hal kepemimpinan.

Pasalnya, sejak 1999 PDIP masih dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri dan masih mengusung calon tunggal dalam mekanisme pemilihan ketua umum.

BACA JUGA: Prediksi Refly Harun Bikin Waswas, Pengganti Megawati Disorot

“Bahkan ketika ada beberapa kader yang ingin menantang Megawati dalam pemilihan ketum partai, semuanya mental. Sebab, demokrasi internal PDIP tidak memungkinkan persaingan,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Minggu (4/4).

Refly mengatakan walaupun PDIP mampu menjadi partai pemenang pemilu di Indonesia sejak 1999, tapi partai itu tak kunjung memiliki kaderisasi kepemimpinan yang demokratis.

Menurut Refly, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpengaruh besar dalam kemenangan PDIP pada 2014 dan 2019.

“Efek ekor jas atau coat-tail effect terlihat jelas dalam kemenangan PDIP yang dipengaruhi faktor Jokowi,” katanya.

Advokat itu pun menilai bahwa Presiden Jokowi bisa menjadi pengganti Megawati sebagai ketua umum PDIP.

BACA JUGA: Jika Jokowi Terus Begini, Bakal Eskalasi Berujung People Power!

Namun, hal itu belum tentu bisa menjamin elektabilitas PDIP pada tahun-tahun mendatang.

“Selain itu, apakah PDIP akan kuat menghadapi terpaan persaingan internal partai politik? Sebab, seperti yang kita ketahui, PDIP selalu menerima trah Bung Karno,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Refly pun mengatakan bahwa PDIP sebenarnya belum mempunyai sejarah.

“Sebab, sejak 1999, PDIP belum pernah berganti ketua umum,” paparnya.

BACA JUGA: Duet Capres Ketum Parpol di 2024 Bikin Kaget, Kekuatannya Nampol!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co