Mendadak Luhut Pandjaitan Minta Maaf, Istana Patut Disalahkan

15 April 2021 06:15

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan merespons permintaan maaf Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atas upaya yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan Operasi Tangkap Tangan atau OTT.

Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam akun YouTube Rocky Gerung Official.

BACA JUGA: Di Pengadilan Habib Rizieq Bongkar Fakta 2 Tokoh Terkenal, Kaget

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf atas upaya yang dilakukan oleh KPK. Pasalnya, menurut Luhut, OTT KPK tidak membuat jera para pelaku korupsi yang merugikan negara. 

Singkatnya, KPK saat ini tampak tak berdaya dengan kewenangan yang dimilikinya.

Merespons hal itu, Rocky Gerung menilai, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan permintaan maaf karena kecewa dengan KPK yang selama ini menjadi lembaga kebanggaan Luhut Binsar Pandjaitan.

"Akhirnya orang masuk pada gejala umum, kepercayaan terhadap lembaga-lembaga ini sudah hilang," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Rabu (14/4).

BACA JUGA: Nasib Munarman Eks FPI di Ujung Tanduk, Jadi Target Polisi

Menurut Rocky Gerung, saat ini orang-orang tengah mencari peluang dan mencari untung.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa saat ini kekuasaan di Indonesia telah digoyang oleh pihak-pihak tertentu yang mencari untung.

"Karena memang kekuasaan sudah goyang," tegas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai bahwa kondisi saat ini seperti sinyal bahwa memang kekuasaan sudah tidak sanggup untuk memberi contoh panduan.

"Dan di mana-mana kekuasaan semacam ini mau dikomentari dengan apapun terus memburuk," bebernya.

Bahkan, Rocky Gerung kemudian menyinggung kasus PT Jhonlin Baratama yang dimiliki oleh Andi Arsyad alias Haji Isam.

"Politik kita bukan lagi dikendalikan oleh oligarki, tapi oleh plutokrat. Ini satu orang kaya, bahkan bisa mengukur sejak dia merencanakan korupsi atau menyogok, melanggar tindakan hukum, dia langsung menghitung akibatnya," jelas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menduga, Haji Isam telah mengetahui siapa yang bakal menjadi hakim, siapa yang akan mengeluarkan sprindik di KPK, orang dalam KPK siapa, lewat wartawan siapa, dan segala macam pihak yang harus dikendalikan.

"Jadi kalkulasi itu selesai, apalagi bagi seseorang yang betul-betul tahu anatomi kekuasaan. Karena Haji Isam pernah terlibat dalam proyek memenangkan Jokowi," ungkapnya.

Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencuri harta negara, langkah awal yang dilakukan dengan cara melemahkan KPK.

"Kelemahan KPK justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mencuri harta negara. Ini semua berawal dari KPK yang dilemahkan," jelas Rocky Gerung.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Dewan Pengawas KPK mengusut tuntas kasus dugaan bocornya informasi penggeledahan dua lokasi di Kalimantan Selatan.

Dua lokasi tersebut terletak di Kantor PT Jhonlin Baratama dan sebuah lokasi di Kecamatan Hambalang, Kabupaten Kotabaru.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co