GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mendukung rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Dia menilai kinerja menteri-menteri banyak yang di bawah standar.
"Reshuffle kabinet diperlukan karena ada penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementeri Riset dan Teknologi serta terbentuknya Kementerian Komunikasi," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Sabtu (17/4).
BACA JUGA: Manuver PKB Terbongkar Soal Menteri Inisial M, Ternyata...
"Kalau reshuffle tidak dilakukan tentu akan terjadi kekosongan di dua kementerian tersebut," sambungnya.
Menurut dosen Universitas Esa Unggul itu kementerian tanpa menterinya dalam waktu lama tentu akan berpengaruh kepada kinerja lembaga tersebut.
Padahal, dalam situasi saat ini diperlukan kepemimpinan yang mumpuni dari setiap kementerian agar dapat mengatasi berbagai persoalan.
"Untuk itu, seorang menteri idealnya memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni," tambahnya.
Menurutnya, hanya dengan kemampuan ini para menteri dapat menggerakkan SDM untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
"Agar gerakannya terarah, seorang menteri sebaiknya menguasai bidang kemementerian yang dipimpinnya. Tanpa penguasaan yang baik, dikhawatirkan kementerian pimpinannya jadi tak arah," jelasnya.
Selain itu, disebutkan, seorang menteri harus memiliki integritas. Karena, bermodalkan integritas, para pemimpindi kementeriannya bisa sesuai dan tidak berpikir untuk korupsi.
BACA JUGA: Ternyata Sosok Ini yang Bisa Menandingi Cak Imin
"Saya rasa kriteria di atas tampaknya sudah memadai untuk seorang menteri memimpin," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News