Skakmat Jokowi, Rocky Gerung Bandingkan Anies yang Mampu Mendunia

GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung turut memberikan pendapat terkait apresiasi yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kepada pidato singkat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Rocky menilai bahwa Indonesia butuh sosok seperti Anies Baswedan sebagai representasi di dunia internasional.

BACA JUGA: Jika 2 Tokoh & Poros Islam Turun Tangan, Anies Baswedan Makin...

"Kalau Anies mendunia, kita memang membutuhkan sosok untuk menghasilkan kemampuan tingkat dunia," ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (19/4).

Menurut Rocky, apa yang dilakukan oleh Anies tidak akan bisa dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, dia menilai Presiden Jokowi tidak paham perihal isu-isu lingkungan.

"Nanti, kalau Jokowi bikin pidato, isinya konsep-konsep radikalisme. Padahal, masalah kita itu environmentalism," ungkapnya.

BACA JUGA:Teriakan Lantang Ferdinand Hutahaean Telak, Seret Anies Baswedan

Filsuf itu mengatakan bahwa forum komunikasi di antara pemimpin dunia sebenarnya harus diperbanyak.

"Presiden Jokowi pun tak perlu khawatir datangi forum-forum itu, kalau dia punya ide," katanya.

Sayangnya, Presiden Jokowi terlihat jarang berdiskusi dengan anak-anak bangsa yang mempunyai konsep.

"Hal itu buat beliau kehilangan orientasi dan tidak paham arah bangsa ini. Apalagi, arah bangsa harus sejalan dengan arus utama dunia," paparnya.

Seperti diketahui, pidato singkat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang perubahan iklim mendapat apresiasi dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Peristiwa itu terjadi dalam acara dialog C40 Cities yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (16/4).

"Kami sepenuhnya mendukung usulan Anda dan siap melakukan yang terbaik dengan organisasi dan tim perwakilan PBB di berbagai negara melalui advokasi global dengan para pemerintah untuk melakukan persis seperti yang Anda usulkan kepada kami," ujar Guterres kepada Anies. (*)