Politik Dinasti Demokrat, Pakar: SBY Bisa Ditinggal Pendukung

20 April 2021 18:05

GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi menyarankan agar Ketua Majelis Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cukup berada di belakang layar saja dan tidak ikut campur urusan internal partai.

Sebab, Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seharusnya diberi kebebasan untuk menyelesaikan persoalan itu tanpa campur tangan SBY.

“SBY biarkan di belakang layar saja. Kalau ada apa-apa, kan, bisa langsung telepon atau AHY langsung ke Cikeas,” ujarnya kepada GenPI.co. belum lama ini. 

BACA JUGASindiran Kubu KLB Telak, Somasi Terbuka Hanya Drama Politik SBY!

Rochendi mengatakan bahwa SBY tidak seharusnya ikut konferensi pers bersama AHY untuk membahas terkait upaya pengambilalihan PD oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

“Hal itu yang mengganggu dan akhirnya membuat pandangan publik menjadi memburuk kepada PD,” imbuhnya.

Pengajar di Universitas Sutomo, Serang, itu memaparkan publik yang semula menaruh simpati pada konflik PD, justru kini menjadi netral.

“Bahkan ada beberapa yang semula simpati, berbalik menjadi tidak simpati,” paparnya.

Menurut Rochendi, publik akhirnya meragukan kapabilitas Partai Demokrat dan kadernya ketika mereka berada di kursi kekuasaan.

“Publik jadi berpikir, ‘Wah, kalau di dalam partainya begini, gimana kalau dia berkuasa?’,” ungkapnya.

BACA JUGABila Saja SBY Begini, Ketum Demokrat AHY Bakal jadi Bulan-bulanan

Rochendi menuturkan bahwa masyarakat khawatir dengan langkah-langkah yang diambil SBY sebagai respons dari konflik PD.

“Publik khawatir SBY benar-benar ingin membangun politik dinasti dan memberikan estafet kepemimpinan kepada anaknya, AHY,” tuturnya.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co