GenPI.co - Kuasa hukum Rebecca Klopper, Raudhah Mariyah blak-blakan terkait kasus video syur berdurasi sebelas dan empat menit yang sempat viral di Twitter.
Seperti diketahui, bahwa video syur yang beredar tersebut pemeran wanitanya mirip Rebecca Klopper.
Raudhah Mariyah pun menyimpulkan, kliennya termasuk korban kekerasan gender berbasis online.
Hal tersebut diungkapkan Raudhah Mariyah saat ditemui di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Ada pihak yang sakit hati, kemudian diikuti dengan pengancaman," kata Raudhah Mariyah.
Menurut Raudhah Mariyah, sebelum penyebaran video dilakukan, Rebecca Klopper disebut mendapat ancaman pemerasan.
"Ada yang namanya sekstorsi, pemerasan, karena yang kasus awal ada pemerasan," jelas Raudhah Mariyah.
Raudhah Mariyah pun menduga pelaku penyebaran video syur mirip Rebecca Klopper tak terima melihat kliennya menjadi sosok yang lebih baik.
"Cemburu, tidak terima Rebecca jadi sosok yang lebih baik bertemu dengan yang lebih baik," ungkap Raudhah Mariyah.
Menurut Raudhah Mariyah, saat ini Rebecca Klopper jauh lebih positif dan ceria karena dikelilingi banyak orang terkasih.
Oleh sebab itu, Raudhah Mariyah pun meminta publik untuk tidak melihat kasus ini hanya sekadar video syur mirip artis yang viral.
Pasalnya, ada banyak faktor dan sudut pandang yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melihat kasus ini.
Raudhah Mariyah mengaku, bahwa korban penyebaran video seksual sering kali ditempatkan sebagai pelaku oleh publik.
"Digoda, memperdaya, ada korban, ini yang harus didalami pemanfaatan seorang perempuan," kata Raudhah Mariyah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News