Foto Syur Rekayasa Taylor Swift Beredar di Media Sosial, Penggemar Murka

27 Januari 2024 14:50

GenPI.co - Foto syur rekayasa Taylor Swift beredar di media sosial, menjadikan penyanyi tersebut sebagai korban paling terkenal dari sebuah masalah yang sulit diperbaiki oleh platform teknologi dan kelompok anti-pelecehan.

Dilansir AP News, foto palsu Swift yang eksplisit tidak sopan dan kasar mulai beredar luas minggu ini di platform media sosial X.

Basis penggemar “Swifties” yang bersemangat dengan cepat bergerak, meluncurkan serangan balasan pada platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter dan tagar #ProtectTaylorSwift untuk membanjirinya dengan citra yang lebih positif dari bintang pop tersebut. 

BACA JUGA:  Taylor Swift Pimpin Nominasi Penghargaan Musik iHeartRadio 2024

Beberapa mengatakan mereka melaporkan akun yang membagikan deepfake.

Kelompok pendeteksi deepfake, Reality Defender, mengatakan pihaknya melacak sejumlah besar materi syur non-konsensual yang menggambarkan Swift, khususnya di X.

BACA JUGA:  Spotify Umumkan Artis dengan Streaming Terbanyak, Taylor Swift Berada di Puncak

Beberapa gambar juga masuk ke Facebook milik Meta dan platform media sosial lainnya.

“Sayangnya, mereka menyebar ke jutaan pengguna pada saat beberapa dari mereka dihapus,” kata Mason Allen, kepala pertumbuhan Reality Defender. 

BACA JUGA:  Cuaca Panas Ekstrem, Taylor Swift Tunda Konser Rio de Janeiro

Para peneliti menemukan setidaknya beberapa lusin gambar unik yang dihasilkan AI. 

Yang paling banyak dibagikan adalah yang berhubungan dengan sepak bola, menampilkan Swift yang dicat atau berlumuran darah yang mengobjektifikasi dirinya dan dalam beberapa kasus menimbulkan kerusakan parah pada persona deepfake-nya.

Para peneliti mengatakan jumlah deepfake eksplisit telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena teknologi yang digunakan untuk menghasilkan gambar tersebut menjadi lebih mudah diakses dan digunakan. 

Pada tahun 2019, sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan AI DeepTrace Labs menunjukkan bahwa gambar-gambar ini banyak dijadikan senjata untuk melawan perempuan. 

Sebagian besar korban, katanya, adalah aktor Hollywood dan penyanyi K-pop Korea Selatan.

Brittany Spanos, penulis senior di Rolling Stone yang mengajar mata kuliah Swift di New York University, mengatakan para penggemar Swift dengan cepat melakukan mobilisasi untuk mendukung artis mereka.

“Ini bisa menjadi masalah besar jika dia benar-benar mengajukannya ke pengadilan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co