Man United dalam Bahaya, Pemerintah Inggris Benar-benar Ngamuk

04 Mei 2021 05:15

GenPI.co - Pemerintah Inggris mengecam aksi kekerasan yang terjadi saat protes anti-Glazer yang dilakukan oleh suporter Manchester United.

Aksi anarkis yang mengakibatkan penundaan pertandingan Liga Inggris antara MU melawan Liverpool dinilai sangat berbahaya hingga Menteri Olahraga Inggris dan Walikota Manchester turun tangan.

BACA JUGA: Joan Mir, 'Preman' di MotoGP yang Ribut dengan 3 Pembalap

Demi melancarkan aksi protes kepada pemilik klub yakni keluarga Glazer, para penggemar Setan Merah menyerbu stadion yang ditutup karena pembatasan Covid-19.

Tidak hanya itu, penggemar yang melakukan invasi melemparkan suar ke podium penyiar dan terjadi bentrokan dengan polisi di luar lapangan.

Berdasarkan keterangan Polisi Greater Mancheseter (GMP), dua petugas terluka dan satu diantaranya membutuhkan perawatan akibat luka sayatan di wajahnya.

Melansir dari Reuters, Menteri Pariwisata dan Olahraga Nigel Huddleston meskipun memahami rasa frustasi para penggemar namun ia tetap mengecam tindakan anarkis. 

"Gairah sepak bola semakin tinggi, tetapi ada cara untuk memprotes dan membuat suara Anda didengar tanpa menyakiti atau membahayakan orang lain," kata Nigel Huddleston.

"Kami memahami rasa frustrasi, tetapi kekerasan oleh sebagian kecil pendukung di Old Trafford kemarin tidak bisa diterima," katanya.

Keluarga Glazer sendiri telah mendapat protes sejak resmi membeli klub pada tahun 2005, sempat meredup kini protes kembali mencuat usai keterlibatan MU dalam Liga Super Eropa.

Sementara itu, Walikota Manchester Andy Burnham mengaku mendukung tujuan para demonstran, namun tidak berati hal anarkis bisa dimaafkan.

"Saya sepenuhnya memahami kekhawatiran lama pendukung Manchester United tentang kepemilikan dan pembiayaan klub mereka serta jalannya sepak bola yang lebih luas," ujar Burnham.

"Penting untuk memperjelas bahwa mayoritas pendukung melakukan protes mereka secara damai namun, tidak ada alasan untuk tindakan minoritas yang melukai petugas polisi dan membahayakan keselamatan orang lain," tambahnya.

Pernyataan senada juga diutarakan oleh Menteri Luar Negeri James Cleverly yang mengecam aksi kekerasan seperti yang dilansir dari Sky News.

BACA JUGA: Hamka Hamzah Bongkar Ide Raffi Ahmad Beli Rans Cilegon, Ternyata

"Tidak bisa, tidak bisa memaafkan aksi yang telah kami lihat tentang menyerbu lapangan (Old Trafford)," kata Cleverly.

"Namun, kami perlu memahami rasa frustrasi yang dialami fans tidak hanya dengan Manchester United, tetapi dengan sejumlah klub di olahraga ini," tutupnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co