GenPI.co - Kapten Timnas Swiss yang berhasil menghancurkan Prancis, Granit Xhaka, dikabarkan lebih memilih gabung AS Roma dan meninggalkan Arsenal.
Tentu kita ingat saat momen jawara Piala Dunia 2018, Prancis, harus keok secara mengejutkan dari Swiss di babak 16 besar Piala Eropa 2020.
Kala itu, Prancis yang dihuni oleh para jawara Piala Dunia 2018 seperti Pogba, Griezmann, Kante, Lloris, hingga Varane harus tersungkir dari Swiss.
Usai sempat unggul 3-1 hingga menit ke-75, Swiss yang dipimpin oleh Xhaka sebagai kaptennya, mampu menyemangati para pemainnya tersebut untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Alhasil, pertandingan pun dilanjutkan hingga babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Di sinilah, mental Swiss terbentuk sekaligus menyingkirkan Prancis dari Piala Eropa 2020 dengan kemenangan 5-4.
Namun sayang, usai secara heroik membawa Swiss ke babak 8 besar Piala Eropa 2020, Swiss harus takluk dari Spanyol dalam babak adu penalti.
Meskipun begitu, nama-nama dari pemain Timnas Swiss pun masuk dalam buruan, salah satunya sang kapten yakni Xhaka.
Dilansir dari football italia, Xhaka dikabarkan akan melepas Arsenal yang telah memberikan janji bonus besar kepada dirinya asalkan bertahan di Emirates Stadium.
Alasan Xhaka hengkang tak lain karena sosok pelatih baru AS Roma, Jose Mourinho, yang sangat menginginkan dirinya bermain di Stadion Olimpico.
Kabarnya AS Roma telah menawarkan uang sebesar 15 juta euro, atau sekitar Rp257 miliar ke Arsenal untuk gelandang energik berusia 28 tahun tersebut.
Nantinya bila jadi pindah, Xhaka akan menerima gaji 2,5 juta euro setahun atau sekitar Rp42 miliar di AS Roma.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News